Showing posts with label Lain-Lain. Show all posts
Showing posts with label Lain-Lain. Show all posts
Friday, March 22, 2013
Fungsi Unsur Hara Makro Nitrogen (N)
Bentuk dan Fungsi N
> N dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang besar, umumnya menjadi faktor pembatas pada tanah-tanah yang tidak dipupuk.
> Berupa asam amino, amida dan amin yang berfungsi sebagai kerangka (building blocks) dan senyawa antara (intermediary compounds).
> Berupa protein, khlorofil, asam nukleat: protein/ensim mengatur reaksi biokimia, N merupakan bagian utuh dari struktur klorofil, warna hijau pucat atau kekuningan disebabkan kekahatan N, sebagai bahan dasar DNA dan RNA.
Tuesday, February 26, 2013
SIKLUS SULFUR (S) Part 2
Siklus Sulfur
Daur Biogeokimia belerang/sulfur adalah
salah satu bentuk daur biogeokimia karbon. Pengertian dan definisi lain dari
daur biogeokimia belerang/sulfur yaitu perubahan sulfur dari hidrogen sulfida
menjadi sulfur diokasida lalu menjadi sulfat dan kembali menjadi hidrogen
sulfida lagi. Sulfur dialam ditemukan dalam berbagai bentuk. Dalam tanah sulfur
ditemukan dalam bentuk mineral, diudara dalam bentuk gas sulfur dioksida dan
didalam tubuh organisme sebagai penyusun protein.
Siklus sulfur di mulai dari dalam tanah.
yaitu ketika ion-ion sulfat di serap oleh akar dan di metabolisme menjadi
penyusun protein dalam tubuh tumbuhan. Ketika hewan dan manusia memakan
tumbuhan, protein tersebut akan berpindah ketubuh manusia. Dari dalam tubuh
manusia senyawa sulfur mengalami metabolisme yang sisa-sisa hasil metabolisme tersebut
diuraikan oleh bakteri dalam lambung berupa gas dan dikeluarkan melalui kentut.
Salah satu zat yang terkandung dalam kentut adalah sulfur. Semakin besar
kandungan sulfur dalam kentut maka kentut akan semakin bau.
Monday, February 25, 2013
SIKLUS SULFUR (S) Part 1
DAUR SULFUR (S)
A. Sulfur (S)
Belerang atau sulfur adalah unsur
kimia dalam tabel
periodik yang memiliki lambang S dan nomor
atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa. Belerang,
dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di alam,
belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral- mineral sulfida dan sulfat. Ia adalah unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam
dua asam
amino. Penggunaan komersilnya terutama
dalam fertilizer namun juga dalam bubuk
mesiu, korek
api, insektisida dan fungisida
(Anonim, 2013).
B. Sumber Sulfur (S)
Sulfur salah satu dari 10 unsur kimia yang diperlukan organisme
dalam konsentrasi cukup tinggi (> 10-4 M). Unsur S diperlukan
untuk sintesis asam amin, cystein, cystin, methionin serta penyusun penting
vitamin, hormon, dan berbagai koenzim. Menurut Braddy (1984), masukan S pada
ekosistem berasal dari 3 sumber utama, yaitu:
Pelapukan mineral : mineral tanah seperti besi, nikel,
dan tembaga sulfida dan gipsum (CaSO4) melapuk dan melepaskan sulfat
dan sulfida ke dalam tanah.
Endapan atmosfer : sulfur dioksida dari atmosfer (SO2)
diserap tanah dan vegetasi, dan sulfat (SO2-4) aerosol
diendapkan melalui pengendapan kering dan basah (Christophersen dan Wright ,
1980). Aktifitas manusia mencapai sekitar 50% masukan S ke atmosfer , seperti
emisi pembakaran batubara merupakan sumber utama S teroksidasi di atmosfer, yang
ssebagai besar dilepaskan dalam bentuk SO2 (Kennedy, 1986).
Dekomposisi bahan organik: bahan vegetasi
didekomposisi oleh mikroorganisme, merubah organik S menjadi bentuk
anorganik atau organik lainnya, tetapi S
yang dilepaskan selama dekomposisi bahan organik tidak dapat dikatakan sebagai
sumber utama S dalam hal neraca S total karena terkait dengan pemenuhan
kebutuhan untuk tanaman (Reuss dan Johnson, 1986)
C. Bentuk Sulfur
Sulfur dapat dikelompokan
menjadi 2 kelompok besar, yaitu: Sulfur Organik dan Sulfur Anorganik.
C.1. Sulfur organik
Seperti halnya unsur N, s di
dalam tanah sebagian besar berupa S organik, terutama pada bagian lapisan tanah
permukaan, bahkan dapat mencapai 90 % total S (Tisadale et al., 1990; Prasad
dan Power ,1997) pada tanah kapus. Di dalam tanah, S organik dibedakan menjadi
3 kelompok penting, yaitu (1) S diikat sebagai ester, (2) S terikat langsung
dengan atom C, dan (3) s residual.
Sunday, February 17, 2013
Wednesday, February 13, 2013
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FISIKA TANAH ACARA 4 KAPILARITAS DAN SUDUT SINGGUNG
ACARA IV
KAPILARITAS DAN SUDUT SINGGUNG
A.
Latar Belakang
Tanah adalah bahan alami yang menutupi bagian permukaan
bumi sebagai hasil mekanis, kimia, dan biologis dari bahan induk. Untuk
mengenal tanah perlu dipelajari sifat-sifatnya salah satunya adalah sifat
fisika tanah yang meliputi kandungan air (kadar lengas), berat isi (bulk density), tekstur, struktur,
konsistensi, porositas tanah, kestabilan agregat, permeabilitas tanah,
infiltrasi, tata air dan udara, warna dan temperatur tanah. Sifat fisik ini
dapat dinyatakan dengan kriteria, rendah atau jelek, sedang dan tinggi atau
baik, dan dapat berubah atau dipengaruhi faktor lain.
Friday, February 1, 2013
Thursday, January 31, 2013
Manfaat Pupuk (Benefits of Fertilizer)
Manfaat pupuk adalah menyediakan unsur hara yang
kurang atau bahkan tidak tersedia di tanah menjadi tersedia untuk mendukung
pertumbuhan tanaman. Seperti yang telah kita ketahui bahwa pupuk yang
diproduksi dan beredar di pasaran sangatlah beragam, baik dalam hal jenis,
bentuk, ukuran, kandungan unsur hara maupun kemasannya. Dengan beragamnya
jenis pupuk dengan berbagai karakter masing-masing, sering membuat pemakainya
kebingungan untuk menggunakannya. Tidak mengherankan jika sering dijumpai
kegagalan produksi tanaman sebagai akibat kesalahan pemupukan. Untuk
mengatasi hal tersebut sebelum dilakkan pemupukan ada beberapa hal yang perlu
dilakukan, yaitu melakukan analisis tanah dan daun, mengidentifikasi gejala
kekurangan unsur hara, dan menentukan metode pemupukan.
Tuesday, January 29, 2013
PETUNJUK SINGKAT UNTUK MENGIKUTI PROGRAM BIDIKMISI 2013
Petunjuk ini masih bisa berubah sebelum penerbitan Pedoman Bidikmisi 2013
PETUNJUK SINGKAT PROGRAM
BIDIKMISI 2013
DEFINISI
Bidikmisi adalah bantuan biaya pendidikan yang diberikan pada mahasiswa baru yang tidak mampu secara
ekonomi dan berpotensi akademik baik. Proses perekrutan Bidikmisi dimulai sebelum pendaftaran seleksi
masuk perguruan tinggi negeri.
SELEKSI MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI YANG DIFASILITASI
1. Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)
2. Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)
3. Seleksi lokal (mandiri) masuk Perguruan Tinggi Negeri (difasilitasi 1 Perguruan Tinggi)
Laporan Keseburan, Pemupukan, dan Kesehatan Tanah Acara 2 Sifat Pupuk
ACARA II
SIFAT PUPUK
Abstraksi
Praktikum Acara II yang bejudul “Sifat Pupuk” ini bertujuan untuk mengenal berbagai jenis pupuk
dan mencirikan sifat pupuk. Praktikum ini dilaksanakan
pada Rabu,
14 November 2012
bertempat di Laboratorium Tanah, Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta. Pemupukan merupakan salah satu usaha pengelolaan
kesuburan tanah. Sifat-sifat pupuk yang penting adalah sifat
fisik (bentuk, ukuran, warna), sifat
kimia (senyawa kimia dan kadar hara), higroskopisitas, kelarutan, kemasaman,
cara bekerjanya, aplikasi dan dosis. Faktor yang diamati yaitu
pupuk dan brosur yang tersedia kemudian dicatat mengenai sifat pupuk (ukuran
butir, warna, higroskopisitas, kadar lengas, dan BV), sifat kimia (senyawa
kimia, kadar hara, sifat fisiologis atau kemasaman), kemasan, produsen, tanggal
pembuatan, tanggal kadaluarsa, aplikasi (cara dan takaran penggunaan), dan
keterangan lain yang diperkukan. Jenis-jenis pupuk yang diamati antara lain NOS,
SAE prosil
Monday, January 21, 2013
Wednesday, January 16, 2013
Tuesday, January 15, 2013
Friday, November 16, 2012
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM DASAR-DASAR EKOLOGI ACARA 1 SALINITAS SEBAGAI FAKTOR PEMBATAS ABIOTIK
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM DASAR-DASAR EKOLOGI
PRAKTIKUM DASAR-DASAR EKOLOGI
ACARA I
SALINITAS SEBAGAI FAKTOR
PEMBATAS ABIOTIK
I. TUJUAN
- Mengetahui dampak salinitas terhadap pertumbuhan tanaman
- Mengetahui
tanggapan beberapa macam tanaman terhadap tingkat salinitas yang berbeda
Wednesday, November 7, 2012
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM DASAR-DASAR EKOLOGI ACARA 1 SALINITAS SEBAGAI FAKTOR PEMBATAS ABIOTIK
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM DASAR-DASAR EKOLOGI
PRAKTIKUM DASAR-DASAR EKOLOGI
ACARA I
SALINITAS SEBAGAI FAKTOR PEMBATAS ABIOTIK
DISUSUN OLEH :
NAMA : MUCHAMAD NUR FANANI K
Wednesday, October 24, 2012
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM DASAR-DASAR ILMU TANAH ACARA IX PENENTUAN KAPUR DALAM TANAH
LAPORAN
RESMI PRAKTIKUM
DASAR-DASAR
ILMU TANAH
ACARA IX
PENENTUAN KAPUR DALAM TANAH
Sejarah HIPMALA Yogyakarta
HIPMALA
DAN PERKEMBANGANNYA
Tahun
1952 di Yogyakarta, sekumpulan anak muda yang bergelar mahasiswa yang
berasal dari Lampung atas panggilan hati akan kerinduan dengan
kampung halaman menjalin komunikasi dan koordinasi, sebagai
perwujudan rasa senasib dan seperjuangan di tanah rantau berkomitmen
membentuk sebuah wadah organisasi yang bernama “Keluarga Pelajar
Lampung”. Dalam perjalanan organisasi yang cukup tua itu, dengan
berbagai dialektika dan dinamika selayaknya sebuah organisasi yang
selalu mempertahankan gerak eksistensinya telah terjadi beberapa kali
pergantian kepengurusan semenjak tahun 1952-1988. Beberapa para
mantan Ketua Umum Keluarga Pelajar Lampung yang tercatat dan teringat
jelas pernah menjabat diantaranya; Komisaris Besar Polisi Drs. Pun
Edwar Syah Pernong, SH, MH, Kanda Kausar AS, Abang Mu’as Munjiri,
Abang Sukardiansyah. Tahun 1988-1989; Bang As At Bastari. Tahun
1989-2004 Abang Jasril Anwar, SE.
Walau
sempat ada kemandekan pada proses regenerasi dimana pada tahun 1992
telah menyebabkan Hipmala Yogyakarta mati suri. Hingga pada era
2000-an hingga 2003 para aktivis dari Lampung yang tergabung dalam
berbagai Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di berbagai kampus
memprakarsai Kongres Hipmala Yogyakarta pada tahun 2004 yang diketuai
Sdr. Endy Fatoroni, ST. Angin segar bagi geliat organisasi yang
kembali bangkit mulai menyibukan pengurus bahkan pada pengukuhan
dihadiri langsung oleh Gubernur Lampung Komisaris Jenderal Polisi
(Purn) Drs. Sjahroedin ZP, S.H. Namun Ketua terpilih menjalankan
amanah yang diembankan kepadanya selama kurang lebih 6 bulan. Hipmala
Yogyakarta yang kembali didera kekosongan kepemimpinan yang akhirnya
diangkat Pjs. Sdr. Imam Subkhi, S.H. Catetan sejarah berlanjut hingga
sampai pada awal tahun 2005 Sdr. Sairul Sidiq, S.H menjabat sebagai
Ketua Hipmala Yogyakarta sampai dengan 1,5 tahun kemudian sampai pada
terpilihnya Sdr. Yanto pada periode berikutnya.
Tuesday, October 23, 2012
Rumus Kadar Lengas (KL)
Kadar Lengas (KL) = [(b-c)/(c-a)] x 100 %
Keterangan :
a = wadah (botol tertutup)
Keterangan :
a = wadah (botol tertutup)
Wednesday, October 17, 2012
Apakah top soil dapat dikembalikan?
Apakah top soil dapat dikembalikan?
Dapat, dengan upaya yang dilakukan yaitu dengan penambahan 4 top soil dumping area yang baru sehingga direncanakan dilapangan terdapat 6 buah top soil dumping area agar dapat mencukupi top soil yang dikupas. Jarak masing –masing top soil dumping area dengan tanah yang akan dikupas hendaknya tidak berjauhan dan daerah nya relatif datar agar lebih ekonomis dalam pengangkutan dan mudah perawatannya.
Dapat, dengan upaya yang dilakukan yaitu dengan penambahan 4 top soil dumping area yang baru sehingga direncanakan dilapangan terdapat 6 buah top soil dumping area agar dapat mencukupi top soil yang dikupas. Jarak masing –masing top soil dumping area dengan tanah yang akan dikupas hendaknya tidak berjauhan dan daerah nya relatif datar agar lebih ekonomis dalam pengangkutan dan mudah perawatannya.
Mengapa orang di pantai tinggi badannya lebih tinggi dari pada orang di gunung?
Mengapa
orang di pantai tinggi badannya lebih tinggi dari pada orang di gunung?
Hal ini disebabkan
kadar oksigen di pegunungan lebih sedikit dibanding dataran rendah. Kadar
oksigen yang rendah membuat tubuh membentuk sel darah merah lebih banyak untuk
mengikat oksigen lebih banyak. Dengan adanya kadar oksigen yang ada maka
pertumbuhan orang bisa terpengaruh. Seperti orang di pantai dan di gunung.
Apakah benda cair dalam bentuk beku dapat dikatakan sebagai batu?
1. Apakah benda cair dalam bentuk beku dapat dikatakan
sebagai batu?
- Tidak ,karena setiap benda cair
dimuka bumi yang berbentuk padat memilki titik lebur tertentu dimana benda ter
sebut akan menjadi cairan kembali dan
setiap benda cair memiliki tiik beku tertentu hal ini dikarenakan adanya
tekanan, suhu,maupun interaksi udara maupun unsur di dalam bumi yang dapat
membuat benda cair membeku lebih lama untuk dapat menjadi cairan kembali yang
dipengaruhi oleh suhu dan tergantung tempatnya.
Subscribe to:
Posts (Atom)