Pages

Gunakan Mozzila Firefox untuk mengakses website ini dan jangan lupa klik iklannya

Tuesday, January 29, 2013

Laporan Keseburan, Pemupukan, dan Kesehatan Tanah Acara 2 Sifat Pupuk


ACARA II
SIFAT PUPUK

Abstraksi
Praktikum Acara II  yang bejudul “Sifat Pupuk” ini bertujuan untuk mengenal berbagai jenis pupuk dan mencirikan sifat pupuk. Praktikum ini dilaksanakan pada Rabu, 14 November 2012 bertempat di Laboratorium Tanah, Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Pemupukan merupakan salah satu usaha pengelolaan kesuburan tanah. Sifat-sifat pupuk yang penting adalah sifat fisik  (bentuk, ukuran, warna), sifat kimia (senyawa kimia dan kadar hara), higroskopisitas, kelarutan, kemasaman, cara bekerjanya, aplikasi dan dosis. Faktor yang diamati yaitu pupuk dan brosur yang tersedia kemudian dicatat mengenai sifat pupuk (ukuran butir, warna, higroskopisitas, kadar lengas, dan BV), sifat kimia (senyawa kimia, kadar hara, sifat fisiologis atau kemasaman), kemasan, produsen, tanggal pembuatan, tanggal kadaluarsa, aplikasi (cara dan takaran penggunaan), dan keterangan lain yang diperkukan. Jenis-jenis pupuk yang diamati antara lain NOS, SAE prosil
                                                                                                                         I.      PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pupuk dalam arti luas yaitu suatu bahan yang digunakan untuk mengubah sifat fisik, kimia atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman. Banyak pupuk yang tersedia di pasaran dan perlu untuk kita ketahui baik itu yang tergolong pupuk organik maupun pupuk an-organik. Kedua jenis pupuk tersebut tentunya memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Untuk lebih mengenal berbagai jenis pupuk tersebut maka kami perlu mengenal sifat-sifat pupuk, baik sifat fisik maupun kimia. Pada praktikum kali ini kita akan mempelajari tentang sifat pupuk pada berbagai jenis pupuk.
B.     Tujuan
Mengenal berbagai jenis pupuk dan mencirikan sifat-sifat pupuk berdasarkan koleksi yang sudah ada.



                                          II.      TINJAUAN PUSTAKA
Pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara  bagi tanaman.Bahan tersebut berupa mineral atau organik, dihasilkan oleh kegiatan alam atau diolah olehmanusia di pabrik. Unsur hara yang diperlukan oleh tanaman adalah: C, H, O (ketersediaan dialam masih melimpah), N, P, K, Ca, Mg, S (hara makro, kadar dalam tanaman > 100 ppm),Fe, Mn, Cu, Zn, Cl, Mo, B (hara mikro, kadar dalam tanaman < 100 ppm) (Nasih, 2010).
Pupuk dalam arti luas, termasuk semua bahan yang ditambahkan kedalam tanah untuk menyediakan unsur – unsur esensial bagi pertumbuhan tanaman. Tetapi istilah pupuk biasanya berhubungan dengan pupuk buatan. Pupuk tidak berisi unsur – unsur hara tanaman dalam bentuk unsur seperti Nitrogen, Fosfor, atau kalium, tetapi unsur – unsur tersebut ada dalam bentuk campuran yang memberikan bentuk – bentuk ion dari unsur hara yang dapat diadsorbsi tanaman (Foth, 1991).
Pupuk digolongkan menjadi dua, yakni pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari sisa-sisa makhluk hidup yang diolah melalui prosespembusukan (dekomposisi) oleh bakteri pengurai. Contohnya adalah pupuk kompos dan pupuk kandang. Menurut jenis unsur hara yangdikandungnya, pupuk anorganik dapat dibagi menjadi dua yakni pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pada pupuk tunggal, jenis unsur hara yang dikandungnya hanya satu macam.Biasanya berupa unsur hara makro primer, misalnya urea hanya mengandung unsur nitrogen (Anonim, 2010).
Suatu unsur kimiawi dianggap esensial sebagai unsur hara tanaman jika memenuhi tiga kriteria Arnon berikut; yaitu Harus ada agar tanaman dapat melengkapi siklus hidupnya, sehingga jika tanaman mengalami defisiensi hanya dapat diperbaiki dengan unsur tersebut, dan unsur ini harus terlibat langsung dalam penyediaan nutrisi yang dibutuhkan tanaman (Kemas, 2005).
Di antara zat hara yang diperlukan oleh tanaman itu untuk pertumbuhannya yang sehat yang tepenting ialah: N(Nitrogen), P (Phosfat), K (Kalium), S (Sulfur), Mg (Magnesium), Ca (Calsium), Fe (Ferry), dan sebagainya (Siregar, 1981).
Aplikasi pupuk P yang ditebar dengan merata merupakan hal yang fisibel dalam bentuk kering ataupun cairan. Percampuran selanjutnya dengan tanah dari pupuk P yang ditebar dengan pengolahan akan mencampurkannya ke dalam tanah dan menempatkannya sebagian dari P tersebut cukup dalam di dalam tanah sehingga akan berada dalam zone yang lembab paling tidak selama suatu bagian dari musism pertumbuhan. Pada tanah-tanah yang mengandung tingkat P tersedia rendah, waktu dan metode dapat cukup penting. Penempatan dalam zone perakaran efektif umumnya menghasilkan efisiensi penggunaan P yang lebih besar (Welch et al., 1966).
Jumlah N yang termineralisasi di dalam tanah meningkat seiring bertambahnya umur tanaman dan mencapai puncaknya saat tanaman berumur dua bulan aetelah tanam atau saat tanaman mencapai pertumbuhan vegetatif maksimal. Mineralisasi N sangat tergantung pada sumber atau bahan yang akan dimineralisasi, kondisi lingkungan dan aktivitas dari organisme yang terlibat. Semakin banyak N yang diserap tanaman, maka semakin terganggu keseimbangan N anorganik yang ada dalam tanah dan keadaan ini akan dipulihkan oleh suplai N yang berasal dari mineralisasi N organik (Ifansyah dan Priatmadi, 2003).
Penggunaan pupuk yang benar sesuai dengan waktu dan dosisnya sangat berpengaruh baik terhadap kehidupan tanaman karena: dapat memperbaiki struktur tanah sesuai dengan yang dikehendaki oleh tanaman, dapat menggantikan unsur hara yang hilang atau habis, sehingga dapat mempertahankan keseimbangan unsur hara dalam tanah dan kesuburan tanah meningkat, dapat meningkatkan daya ikat terhadap air sehingga kebutuhan tanaman terhadap air dapat tercukupi, dapat mengikat fraksi tanah, dapat mengurangi bahaya erosi karena tanaman menjadi subur, dapat meningkatkan produksi, baik kuantitas maupun kualitas (Badan Penelitian Pertanian, 2001).



                                 III.      METODOLOGI
Praktikum sifat pupuk dilaksanakan pada tanggal 14 November 2012 di laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini meliputi
Adapun cara kerjanya pertama diamati pupuk dan brosur yang tersedia kemudian dicatat mengenai sifat fisik berupa bentuk, ukuran butir, warna, higroskopisitas, kadar lengas dan BV. Sifat kimia berupa senyawa kimia, kadar hara, sifat fisiologis/ kemasaman. Selanjutnya mengenai kemasan, produsen, tanggal pembuatan, dan tanggal kadaluwarsa. Aplikasinya berupa cara dan takaran penggunaan. Selain itu keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu


                                       IV.      HASIL PENGAMATAN
1.      Nama Dagang : NOS
a.      Sifat Fisik
-       Bentuk
:
Cair
-       Ukuran butir
:
-
-       Higrokopisitas
:
Larut
-       Warna
:
-
b.      Sifat Kimia
-       Kandungan Senyawa
:
N
3260 ppm
P
1281 ppm
K
1973 ppm
Ca
284 ppm
S
106 ppm
Zn
3 ppm
Mo
2,6 ppm
Cl
3550 ppm
Co
0,04 ppm
Mg
240 ppm
Fe
10,3 ppm
Cu
0,12 ppm
c.       Kemasan
-       Produsen
:
CV. Permata Alam Indonesia
-       Tanggal Pembuatan
:
-
-       Tanggal Kadaluarsa
:
-
d.      Aplikasi
-       Cara Pakai
:
Dicampur dengan air kemudian disemprotkan pada seluruh permukaan daun sesuai dosis

Tanaman
Dosis
Waktu Aplikasi
Tanaman pangan/palawija
20-40 cc/ L air
10-15 cc/L air
3-7 hari sebelum tanam
7-10 hari sekali
Tanaman sayur/ hortikultura
20-40 cc/ L air
10-15 cc/L air
3-7 hari sebelum tanam
4-10 hari sekali
Tanaman buah dan perkebunan
20-40 cc/ L air
10-15 cc/L air
1-2 minggu saat pembibitan
2-4 minggu sekali
Hidroponik
1 L/100 L air
Selama masa tanam
Tambak dan kolam tanah
50 cc/10 L air
Saat pengisian air

2.      Nama Dagang : SAE prosil B spesial
a.      Sifat Fisik
-       Bentuk
:
Kristal
-       Ukuran butir
:
Mikro
-       Higrokopisitas
:
Larut dalam air
-       Warna
:
-
b.      Sifat Kimia
Nitrogen (N)
Mangan (Mn)
Kobalt (Co)
Phospat (P)
Boron (B)
Vitamin lainnya
Kalium (K)
Seng (Zn)

Magnesium (Mg)
Tembaga (Cu)


c.       Kemasan
-       Produsen
:
Indotani / Hi – Tech Germany
-       Tanggal Pembuatan
:
-
-       Tanggal Kadaluarsa
:
-
d.      Aplikasi
-       Cara Pakai
:
Dilarutkan 10-30 gr Prosil-B dalam 10 L air. Disemprotkan pada pembentukan kuncup bunga/umbi. Dilakukan pada siang hari, dengan interval pemberian 8-10 hari kali.

3.      Nama Dagang : Pujib
a.      Sifat Fisik
-       Bentuk
:
Butiran
-       Ukuran butir
:
Mikro
-       Higrokopisitas
:
Larut baik di air
-       Warna
:
-
b.      Sifat Kimia
Sifat Kimia            : Nitrogen tinggi,  Cl, Mn, Fe, Cu, Zn, B, Mo, Mg, Ca, Co
c.       Kemasan
-       Produsen
:
Green World
-       Tanggal Pembuatan
:
-
-       Tanggal Kadaluarsa
:
-
d.      Aplikasi
Tanaman
Dosis
Waktu aplikasi
Sayuran, daun-daunan, dan rerumputan
25 gr + 10 L air
1-2 minggu sekali

4.      Nama Dagang : Dekantas Plus
a.      Sifat Fisik
-       Bentuk
:
Butiran
-       Ukuran butir
:
-
-       Higrokopisitas
:
Tidak larut
-       Warna
:
Hijau dan coklat tua
b.      Sifat Kimia
Nitrogen (N)  total
18,0 %
Fosfat (P2O5)
9,0 %
Kalium (K2O) larut air
10,0 %
Magnesium (MgO)
2,0 %

c.       Kemasan
-       Produsen
:
PT. Kapal Lam
-       Tanggal Pembuatan
:
-
-       Tanggal Kadaluarsa
:
-
d.      Aplikasi
Tanaman
Waktu Aplikasi
Buah-buahan, sayur-sayuran, tanaman hortikultura
Penyemaian, Pembibitan

5.      Nama Dagang : Prosil D
a.      Sifat Fisik
-       Bentuk
:
Bubuk
-       Ukuran butir
:
Mikro
-       Higrokopisitas
:
Larut
-       Warna
:
-
b.      Sifat Kimia
-       Kandungan Senyawa
:
N, P2O5, K2O, Mg, B, Cu, Co,  Fe, M, Zn, dan Vit Lainnya
c.       Kemasan
-       Produsen
:
Hi-Tech Germany
-       Tanggal Pembuatan
:
-
-       Tanggal Kadaluarsa
:
-
d.      Aplikasi
Tanaman
Dosis
Waktu
Tanaman Pangan dan Hortikultura
10-30 gr / 10 L air
Pagi hari

6.      Nama Dagang : Top Organik
a.      Sifat Fisik
-       Bentuk
:
Cair
-       Ukuran butir
:
-
-       Higrokopisitas
:
Larut
-       Warna
:
-
b.      Sifat Kimia
Asam Nitrat
1 %
CN Ratio
6 %
Protein
5 %
Lemak
0,5 %
Hormon tumbuh
Auksin
Giberlin 21
N: 20 %
P: 25 %
K: 15 %
Ca : 5 %
Mg: 0,4 %
S  : 1 %
Cu: 0,2 %
B : 1%
Fe: 0,5 %
Mn: 11 ppm
Zn: 20 ppm

c.       Kemasan
-       Produsen
:
Top Organik Product
-       Tanggal Pembuatan
:
-
-       Tanggal Kadaluarsa
:
-
d.      Aplikasi
Tanaman
Dosis
Waktu
Palawija dan Sayuran
Bibit: 1-2 cc / Lair
Dewasa : 15-20 cc/ L air
-
Perkebunan dan Hias
Bibit: 1-2 cc / Lair
Dewasa : 20-25 cc/ L air
-

7.      Nama Dagang : CN-G ( Green House  Groce)
a.      Sifat Fisik
-       Bentuk
:
Granuler
-       Ukuran butir
:
Makro
-       Higrokopisitas
:
Larut air
-       Warna
:
-
b.      Sifat Kimia
N: 15 %
NO3-N: 14,4 %
NH4-N: 1,1 %
P2O5 : 0 %
K2O: 0 %
CaO  : 26,5 %

c.       Kemasan
-       Produsen
:
CV. Saprotan Utama
-       Tanggal Pembuatan
:
-
-       Tanggal Kadaluarsa
:
-
d.      Aplikasi
Tanaman
Dosis
Waktu
Palawija, bunga, dan Sayuran
10-15 gram atau 2-3 sendok teh per L air
-

8.      Nama Dagang : Gandasil B
a.      Sifat Fisik
-       Bentuk
:
Kristal
-       Ukuran butir
:
Mikro
-       Higrokopisitas
:
Larut dalam air
-       Warna
:
-
b.      Sifat Kimia
N: 6 %
P2O5 : 20 %
K2O : 30 %
MgSO4 : 3 %

c.       Kemasan
-       Produsen
:
Dewi Kayangan
-       Tanggal Pembuatan
:
-
-       Tanggal Kadaluarsa
:
-
d.      Aplikasi
-       Cara Pakai
:
Dicampur dengan air kemudian disemprotkan ke tanaman sesuai dosis atau dapat juga disiram ke tanah

9.      Nama Dagang : WSF Tritunggal Sejahtera
a.      Sifat Fisik
-       Bentuk
:
Serbuk
-       Ukuran butir
:
Halus
-       Higrokopisitas
:
Baik
-       Warna
:
Coklat kemerahan
b.      Sifat Kimia
-       Kandungan Senyawa
:
N, P, K, Mg, Ca, Trace Mineral
c.       Kemasan
-       Produsen
:
PT. Suba Indah, Tbk, Banten
-       Tanggal Pembuatan
:
-
-       Tanggal Kadaluarsa
:
-
d.      Aplikasi
-       Cara Pakai
:
Dicampur dengan air kemudian disemprotkan ke sekitar akar dan pangkal batang tanaman sesuai dosis

10.  Nama Dagang : Pomi
a.      Sifat Fisik
-       Bentuk
:
Cair
-       Ukuran butir
:
-
-       Higrokopisitas
:
Cukup
-       Warna
:
Kehitaman
b.      Sifat Kimia
-       Kandungan Senyawa
:
Mengandung unsur hara makro dan mikro, pengurai bahan organik, penambat N, pelarut P, pelarut K, Asam amino, enzim, vitamin, anti bodi tanaman dan zat pengatur tumbuh alami
c.       Kemasan
-       Produsen
:
PT. Indo Acidatama Tbk. Solo
-       Tanggal Pembuatan
:
-
-       Tanggal Kadaluarsa
:
02 September 2017
d.      Aplikasi
-       Cara Pakai
:
Dicampur dengan air kemudian disemprotkan ke tanaman sesuai dosis
                                                                                                                                                   V.      PEMBAHASAN
Praktikum mengenai sifat pupuk ini bertujuan untuk mengenal berbagai jenis pupuk dan mencirikan sifat-sifat pupuk. Telah diketahui bahwa pertumbuhan dan hasil tanaman dapat ditingkatkan dengan pemberian pupuk yang tepat dan sesuai. Pupuk-pupuk yang diberikan untuk mengawetkan cadangan unsur-unsur hara dalam tanah ada dalam berbagai bentuk dan formulasi, dan setiap bentuk mempunyai karakteristik-karakteristik. Walaupun sama-sama memberikan suatu unsur hara tertentu, pupuk-pupuk yang berbeda sangat mempunyai perbedaan sifat-sifat yang cukup besar.
Untuk mendapatkan efek maksimal dari pupuk, perlu diketahui bentuk-bentuk dalam mana pupuk ini diproduksi dan tersedia di pasaran, komponen-komponen yang menentukan sifat-sifatnya dan pengaruhnya terhadap sifat-sifat kimia tanah. Juga cara-cara pemberian pupuk mempunyai pengaruh terhadap efisiensi pemakaiannya oleh tanaman.
Secara umum pupuk adalah bahan-bahan kimia dari unsur-unsur makro N, P, K, S, Ca dan Mg dan unsur-unsur mikro (seperti Mn, Zn, Cu, dsb) yang ditambahkan oleh manusia ke tanah atsau medium pertumbuhan lainnya untuk meningkatkan suplai unsur-unsur hara bagi tanaman.
Nilai dari suatu pupuk ditentukan oleh sifat-sifatnya. Sifat-sifat yang penting untuk penilaian ini adalah kadar unsur, higroskopisitas, kelarutannya, bekerjanya dan keasamannya.
a.      Kadar unsur
Kadar atau kandungan unsur ini adalah ukuran pertama yang digunakan untk menilai pupuk. Ini memang logis, karena kadar ini menentukan kemampuan suatu pupuk untuk merubah kesuburan kimiawi secara mutlak (absolut). Pada dasarnya makin tinggi kadar unsurnya makin baik. Kadar unsur dinyatakan sebagai persen (%). Misalnya ZA 21,2% N ini berati tiap kwintal ZA mengandung 21,2 kg N.
b.      Higroskopisitas
Bila kelembapan nisbi udara melebihi batas tertentu, maka pupuk mulai menarik/menyerap air. Dan sifat ini disebut higroskopisitas. Sesudah menarik air ini ada pupuk yang hanya menjadi lembab, ada yang menjadi basah dan melunak dan ada pula yang mencair. Bila kelembaban nisbi turun, maka pupuk mengering kembali dan dapat menjadi bongkah-bongkah keras. Higroskopisitas ini memang secara langsung tidak mempengaruhi nilai pupuk sebagai penambah kesuburan tanah, tetapi mempengaruhi cara penyimpanan dan cara pemakaiannya. Pupuk yang higroskopis harus disimpan ditempat-tempat yang benar-benar kering, sebab kalau sudah menarik air akan memerlukan cara-cara istimewa untuk mempergunakannya.
c.       Kelarutan
Kelarutan pupuk sangat menentukan mudah tidaknya unsur-unsur yang terkandung diambil oleh tanaman. Dengan pasti dapat dikatakan bahwa pupuk pupuk yang sukar larut sukar pula dihisap unsur-unsurnya oleh tanaman
d.      Kemasaman
Karena sifat kimiawinya pupuk dapat merubah kemasaman tanah. Ada pupuk yang meningkatkan, ada yang mempertahankan dan ada pula yang mengurangi keasaman. Kemasaman ini dapat mempengaruhi kehidupan tanaman baik secara langsung maupun tidak langsung. Sedang pertanaman umumnya menghendaki tanah dengan kemasaman sedang (netral). Karena itu dianjurkan penggunaan pupuk yang berkemasaman tinggi untuk tanah berkemasaman rendah atau sebaliknya.
e.       Cara Kerja
Yang dimaksud dengan bekerjanya pupuk adalah waktu yang diperlukan hingga pupuk tersebut dapat dihisap tanaman dan memperlihatkan pengaruhnya. Ada yang bekerja cepat, lambat dan sedang. Bekerjanya pupuk ini sangat mempengaruhi waktu dan cara penggunaan pupuk.
Pengetahuan tentang susunan dan sifat-sifat pupuk buatan ini dapat dipergunakan sebagai pedoman untuk :
a.       mengenal (identify) tiap jenis pupuk
b.      menggunakan (memupukkan) dengan tepat
c.       mengadakan penyimpanan yang tepat bila perlu
Dari hasil pengamatan di atas, juga dapat diketahui bahwa pupuk ada berbagai jenis. Senyawa kimia yang dikandung berbeda-beda antara jenis pupuk yang satu dengan pupuk yang lain, tetapi sebagian besar pupuk mengandung Nitrogen, Phosphor, dan Kalium (N, P, K).Nitrogen merupakan unsur hara utama bagi pertumbuhan tanaman yang pada umumnya sangat diperlukan untuk pembentukan atau pertumbuhan bagian-bagian vegetatif tanaman, seperti daun, batang, dan akar, tetapi apabila terlalu banyak dapat menghambat pembungaan dan pembuahan pada tanaman.
Nitrogen atau zat lemas diserap oleh akar tanaman dalam bentuk NO3- (nitrat) dan NH4+ (amonium). Nitrogen berasal dari organik (sisa-sisa tanaman/ sampah tanaman) yang melapuk yang ternyata dapat menyuburkan tanah sehingga tanah tersebut mampu untuk pertumbuhan tanaman dan memberikan hasil. Pelapukan-pelapukan itu berarti telah melangsungkan pembentukan pupuk organik. Sedangkan N yang berasal dari pupuk buatan misalnya urea dan ZA.
Fungsi Nitrogen yang selengkapnya bagi tanaman adalah sebagai berikut :
1.      Untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman
2.      Dapat menyehatkan pertumbuhan daun, daun tanaman lebar dengan warna yang lebih hijau, kekurangan N menyebabkan khlorosis (pada daun muda berwarna kuning)
3.      Meningkatkan kadar protein dalam tubuh tanaman
4.      Meningkatkan kualitas tanaman penghasil daun-daunan.
5.      Meningkatkan berkembangbiaknya mikroorganisme di dalam tanah. Sebagaimana diketahui hal itu penting sekali bagi kelangsungan pelapukan bahan organis.
Phosphor terdapat dalam bentuk phitin, nuklein, dan fosfatide, merupakan bagian dari protoplasma dan inti sel. Secara umum fungsi P (phosphor) dalam tanaman dapat dinyatakan sebagai berikut :
1.      Dapat mempercepat pertumbuhan akar semai
2.      dapat mempercepat serta memperkuat pertumbuhan tanaman muda menjadi tanaman dewasa pada umumnya.
3.      Dapat mempercepat pembungaan dan pemasakan buah, biji, atau gabah.
4.      Dapat mempertinggi produksi biji-bijian.
Fosfat dapat ditemukan di dalam tanah dalam berbagai bentuk, diantaranya :
1.      dalam bentuk batu kapu-fosfat
2.      dalam bentuk sisa-sisa tanaman dan lain-lain bahan organis
3.      dalam berbagai bentuk pupuk buatan (Superfosfat, dobel superfosfat, Cirebon-fosfat, basic slag, dan lain-lain).
Kalium berperan membantu :
1.      Pembentukan protein dan karbohidrat
2.      Mengeraskan jerami dan bagian kayu dari tanaman
3.      Meningkatkan resistensi tanaman terhadap penyakit
4.      Meningkatkan kualitas biji/buah.
Kalium dapat berasal dari :
1.      Beberapa jenis mineral
2.      Sisa-sisa tanaman dan jasad renik
3.      Air irigasi serta larutan dalam tanah
4.      Abu tanaman dan pupuk buatan.
Dari hasil pengamatan dapat pula diketahui bahwa ada pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik atau pupuk alam merupakan hasil-hasil akhir dari perubahan atau peruraian bagian-bagian atau sisa tanaman dan binatang. Misalnya SNN, pupuk organik cair Bio Florist.
Suatu pupuk dapat dikategorikan sebagai pupuk organik bila memenuhi persyaratan diantaranya :
1.      Zat N atau zat lemasnya harus terdapat dalam bentuk persenyawaan organik. Jadi harus mengalami peruraian menjadi persenyawaan N yang mudah dapat diserap oleh tanaman.
2.       Pupuk tersebut tidak meninggalkan sisa asam organik di dalam tanah.
3.      Pupuk tersebut mempunyai kadar persenyawaan C organik yang tinggi.
Sedangkan pupuk anorganik atau pupuk buatan merupakan hasil industri atau hasil dari pabrik-pabrik pembuat pupuk (pupuk dari pabrik Sriwijaya, pabrik Kujang, dan lain-lain) yang mengandung unsur hara atau zat makanan yang diperlukan tanaman. Pupuk tersebut pada umumnya mengandung hara yang tinggi. Misalnya Fertism. Didaerah tropik terutama bagi penduduk yang melakukan usaha di bidang pertanian, pupuk anorganik sangat dikenal dan disukai karena :
1.      Sangat praktis dalam pemakaian
2.      Penyediaan pupuk anorganik bagi para pemakai dapat meringankan ongkos-ongkos angkutan, mudah didapat, dapat disimpan lama, dan konsentrasi akan zat-zat makanan bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman ternyata tinggi.
Penggunaan pupuk tidak boleh sembarangan sebab pupuk (terutama pupuk anorganik) banyak mengandung bahan kimia. Salah dalam penggunaan pupuk atau katakanlah berlebihan akan berakibat pada tanah maupun pada tanaman. Oleh karena itu dalam penggunaan pupuk sebaiknya diketahui dahulu tentang :
1.      Kandungan hara yang tersedia dalam tanah atau faktor kesuburan tanahnya sendiri.
2.      Kemasaman tanah
3.      Kelembaban tanah
4.      Tinggi rendahnya kadar bahan-bahan atau unsur dalam tanah.
5.      Kemampuan penyerapan zat-zat mineral dari tanaman yang bersangkutan.
6.      Faktor iklim
7.      Nilai ekonomis dari tanaman yang akan atau sedang dibudidayakan
Nitrogen, Phosphor, dan Kalium merupakan unsur hara makro. Selain N, P, K masih banyak unsur hara, baik mikro maupun makro, yang dikandung oleh pupuk. Misalnya Magnesium,  Zeng (Zn), Cu, Mn, Fe, dan lain-lain. Selain itu ada juga pupuk yang mengandung mikroorganisme (fermentasi cacing Lumbricus rubellus), misalnya pupuk organik cair Bio Florist.
Berdasarkan kandungan unsur haranya, pupuk dibagi menjadi :
1.      Pupuk tunggal (single fertilizer), yaitu pupuk yang hanya mengandung 1 macam unsur hara, misalnya Urea yang hanya mengandung N saja.
2.      Pupuk majemuk (compound fertilizer), yaitu pupuk yang mengandung lebih dari 1 macam unsur hara, misalnya Fertisim, MKP, CN-G, SM Daun, Growmore, Magic Grow Leaf.
Pupuk-pupuk tersebut di atas dikemas dalam wadah kemasan yang berbeda-beda, disesuaikan dengan bentuk pupuknya. Pupuk yang dikemas dalam kantong plastik misalnya pupuk MKP (Mono Kalium Phosphate), CN-G. Dalam botol misalnya Fertism, Magic Grow Leaf, Baja Siraman NR, Super Tonik. Dalam kemasan sachet misalnya SM Daun, Growmore. Dalam kemasan karung plastik misalnya, pupuk ZA. Ada juga pupuk yang dikemas dalam kardus kecil misalnya Dekastar 22-8-4. Pupuk mempunyai aneka bentuk, yaitu ada yang berbentuk cair, misalnya Fertism, Magic Grow Leaf, Baja Siraman NR, Super Tonik. Berbentuk serbuk kristal misalnya WSF Tritunggal Sejahtera. Ada juga yang berbentuk butiran, misalnya CN-G. Berbentuk granuler misalnya, SM Daun. Berbentuk tablet misalnya Pamafert.
Warna pupuk juga bermacam-macam. Ada yang berwarna coklat seperti Fertism, Pomi, WSF Tritunggal Sejahtera. Berwarna merah misalnya Baja Siraman NR. Pupuk berwarna putih misalnya, pupuk MKP. Berwarna hijau tua seperti SM Daun.




                                                                                                                                                          VI.      PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.    Pupuk merupakan bahan kimia dari unsur-unsur makro dan mikro yang ditambahkan oleh manusia ke tanah atau medium pertumbuhan lainnya untuk  meningkatkan suplai unsur-unsur hara tanaman bagi tanaman
2.    Sifat fisik pupuk antara lain bentuk pupuk, ukuran butir, warna, higroskopisitas, kadar lengas, dan berat volume (BV).
3.    Sifat kimia pupuk antara lain senyawa kimia, kadar hara, sifat fisiologis atau kemasaman.
4.    Berdasarkan senyawanya pupuk digolongkan menjadi pupuk organik dan pupuk anorganik dan berdasarkan kandungan unsur haranya pupuk digolongkan menjadi pupuk tunggal dan pupuk majemuk.
5.    Bentuk pupuk beragam, ada yang berbentuk cair (contoh Biocalphos), serbuk kristal (contoh Sampurna D), butiran (contoh Multicote), tablet (contoh Pamafert).
6.    Kemasan pupuk beranekaragam, yaitu kemasan botol, sachet/plastik, karung plastik, dan kardus kecil.
7.    Berdasarkan macam haranya pupuk dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu pupuk tunggal, pupuk majemuk, dan pupuk alternatif.
8.    Aplikasi pupuk ada yang di semprot melalui daun, dimasukkan ke dalam lubang dibenamkan ke dalam tanah, serta disebar.
9.    Warna pupuk bermacam-macam. Ada yang berwarna coklat, merah, hijau tua, putih, dan bening.
B.     Saran
Pengetahuan mengenai sifat dan bentuk pupuk sangat penting bagi mahasiswa agar dapat mengidentifikasi jenis pupuk yang diberikan. Lebih baik lagi jika setiap pupuk yang diidentifikasi sudah berstandar nasional Indonesia sehingga mahasiswa dapat mengetahui standar pupuk yang dapat diedarkan di pasaran.

DAFTAR PUSTAKA

Altieri, Miguel dan Clara I. Nicholls. 2003. Soil fertility management and insect pests: harmonizing soil and plant health in agroecosystems. Soil and Tillage Research, Vol.72:203-211

Dinas Pertanian Riau. 2011. Manfaat Pupuk Organik.< http://distan.riau.go.id/index.php/component/content/article/53-pupuk/149-manfaat-pupuk-organik>. Diakses pada tanggal 10 November 2012.


Novizan. 2002. Petunjuk Pemupukan yang Efektif . Agro Media Pustaka . Jakarta

Nurjaya, D. 2005 . Status hara fosfor dan kalium tanah sawah di Sumatera Selatan dan Sumatera Barat. Pemberitaan Penelitian Tanah dan Pupuk 13 : 1.

Nursyamsi, D., J.S. Adiningsih, Sholeh dan A. Adi. 2001. Penggunaan bahan organik untuk meningkatkan efisiensi pupuk N dan produktivitas tanah ultisol di Sitiunn Sumatra Barat. Jurnal Tanah Tropika 11(2) : 26-33.

Rosmarkam, A. dan N. W. Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius. Yogyakarta.

Pusri. 2010. Jenis Dan Sifat Pupuk. < http://www.pusri.co.id/indexC030204.php>. Diakses pada tanggal 10 November 2012

Suryanto. 1995. Analisis Tanah dan Pupuk Untuk Tanaman. Fakultas Pertanian UGM. Yogyakarta.


1 comment:

Random wife said...

Makasih banyaaaak... Artikelnya membantu sekali :)

 


Loading...


Please Wait...