Pages

Gunakan Mozzila Firefox untuk mengakses website ini dan jangan lupa klik iklannya

Friday, November 16, 2012

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM DASAR-DASAR EKOLOGI ACARA 1 SALINITAS SEBAGAI FAKTOR PEMBATAS ABIOTIK


LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM DASAR-DASAR EKOLOGI

ACARA I

SALINITAS SEBAGAI FAKTOR PEMBATAS ABIOTIK

I. TUJUAN

  1. Mengetahui dampak salinitas terhadap pertumbuhan tanaman
  2. Mengetahui tanggapan beberapa macam tanaman terhadap tingkat salinitas yang berbeda

Wednesday, November 7, 2012

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM DASAR-DASAR EKOLOGI ACARA 1 SALINITAS SEBAGAI FAKTOR PEMBATAS ABIOTIK


LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM DASAR-DASAR EKOLOGI

ACARA I
SALINITAS SEBAGAI FAKTOR PEMBATAS ABIOTIK



DISUSUN OLEH :

                                 NAMA                     :    MUCHAMAD NUR FANANI K
                                

Wednesday, October 24, 2012

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM DASAR-DASAR ILMU TANAH ACARA IX PENENTUAN KAPUR DALAM TANAH


LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
DASAR-DASAR ILMU TANAH

ACARA IX
PENENTUAN KAPUR DALAM TANAH

Sejarah HIPMALA Yogyakarta


HIPMALA DAN PERKEMBANGANNYA

Tahun 1952 di Yogyakarta, sekumpulan anak muda yang bergelar mahasiswa yang berasal dari Lampung atas panggilan hati akan kerinduan dengan kampung halaman menjalin komunikasi dan koordinasi, sebagai perwujudan rasa senasib dan seperjuangan di tanah rantau berkomitmen membentuk sebuah wadah organisasi yang bernama “Keluarga Pelajar Lampung”. Dalam perjalanan organisasi yang cukup tua itu, dengan berbagai dialektika dan dinamika selayaknya sebuah organisasi yang selalu mempertahankan gerak eksistensinya telah terjadi beberapa kali pergantian kepengurusan semenjak tahun 1952-1988. Beberapa para mantan Ketua Umum Keluarga Pelajar Lampung yang tercatat dan teringat jelas pernah menjabat diantaranya; Komisaris Besar Polisi Drs. Pun Edwar Syah Pernong, SH, MH, Kanda Kausar AS, Abang Mu’as Munjiri, Abang Sukardiansyah. Tahun 1988-1989; Bang As At Bastari. Tahun 1989-2004 Abang Jasril Anwar, SE.
Walau sempat ada kemandekan pada proses regenerasi dimana pada tahun 1992 telah menyebabkan Hipmala Yogyakarta mati suri. Hingga pada era 2000-an hingga 2003 para aktivis dari Lampung yang tergabung dalam berbagai Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di berbagai kampus memprakarsai Kongres Hipmala Yogyakarta pada tahun 2004 yang diketuai Sdr. Endy Fatoroni, ST. Angin segar bagi geliat organisasi yang kembali bangkit mulai menyibukan pengurus bahkan pada pengukuhan dihadiri langsung oleh Gubernur Lampung Komisaris Jenderal Polisi (Purn) Drs. Sjahroedin ZP, S.H. Namun Ketua terpilih menjalankan amanah yang diembankan kepadanya selama kurang lebih 6 bulan. Hipmala Yogyakarta yang kembali didera kekosongan kepemimpinan yang akhirnya diangkat Pjs. Sdr. Imam Subkhi, S.H. Catetan sejarah berlanjut hingga sampai pada awal tahun 2005 Sdr. Sairul Sidiq, S.H menjabat sebagai Ketua Hipmala Yogyakarta sampai dengan 1,5 tahun kemudian sampai pada terpilihnya Sdr. Yanto pada periode berikutnya.

Tuesday, October 23, 2012

Rumus Kadar Lengas (KL)

Kadar Lengas (KL) = [(b-c)/(c-a)] x 100 %

Keterangan :
a = wadah (botol tertutup)

Wednesday, October 17, 2012

Apakah top soil dapat dikembalikan?

Apakah top soil dapat dikembalikan?
Dapat, dengan upaya yang dilakukan yaitu dengan penambahan 4 top soil dumping area yang baru sehingga direncanakan dilapangan terdapat 6 buah top soil dumping area agar dapat mencukupi top soil yang dikupas. Jarak masing –masing top soil dumping area dengan tanah yang akan dikupas hendaknya tidak berjauhan dan daerah nya relatif datar agar lebih ekonomis dalam pengangkutan dan mudah perawatannya.

Mengapa orang di pantai tinggi badannya lebih tinggi dari pada orang di gunung?


Mengapa orang di pantai tinggi badannya lebih tinggi dari pada orang di gunung?
Hal ini disebabkan kadar oksigen di pegunungan lebih sedikit dibanding dataran rendah. Kadar oksigen yang rendah membuat tubuh membentuk sel darah merah lebih banyak untuk mengikat oksigen lebih banyak. Dengan adanya kadar oksigen yang ada maka pertumbuhan orang bisa terpengaruh. Seperti orang di pantai dan di gunung.

Apakah benda cair dalam bentuk beku dapat dikatakan sebagai batu?


1. Apakah benda cair dalam bentuk beku dapat dikatakan sebagai batu?
-  Tidak ,karena setiap benda cair dimuka bumi yang berbentuk padat memilki titik lebur tertentu dimana benda ter sebut akan menjadi cairan kembali dan setiap benda cair memiliki tiik beku tertentu hal ini dikarenakan adanya tekanan, suhu,maupun interaksi udara maupun unsur di dalam bumi yang dapat membuat benda cair membeku lebih lama untuk dapat menjadi cairan kembali yang dipengaruhi oleh suhu dan tergantung tempatnya.

Definisi Ekonomi Islam/Syariah menurut beberapa Ekonom Islam


Definisi Ekonomi Islam/Syariah menurut beberapa Ekonom Islam
  • Muhammad Abdul Mannan
"Ekonomi Islam merupakan ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh nilai-nilai Islam".
  • M.M Metwally
"Ekonomi Islam dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari per4ilaku muslim (yang beriman) dalam suatu masyarakat Islam yang mengikuti Al Quran,Hadits Nabi,Ijma dan Qiyas".

Friday, April 20, 2012

MENGENAL ALAT-ALAT TEKNOLOGI BENIH


LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI BENIH

ACARA I
MENGENAL ALAT-ALAT TEKNOLOGI BENIH


Disusun oleh :
Nama         : Ahmad Zamzami

Friday, March 9, 2012

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR EKOLOGI ACARA II KOMPETISI INTER DAN INTRA SPESIFIK SEBAGAI FAKTOR PEMBATAS BIOTIK


ACARA 1I
KOMPETISI INTER DAN INTRA SPESIFIK SEBAGAI
FAKTOR PEMBATAS BIOTIK


I. TUJUAN


1.   Mengetahui pengaruh faktor biotic terhadap pertumbuhan tanaman.
2. Mengetahui tanggapan tanaman terhadap tekanan kompetisi inter dan intra spesifik

II. TINJAUAN PUSTAKA


            Setiap makhluk hidup membutuhkan air, ruang, udara dan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan  yang terpenuhi secara tepat atau optimum akan menghasilkan pertumbuhan yang baik dan sehat, bahkan akan menghasilkan buah yang nikmat.

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR AGRONOMI ACARA II MEDIA TANAM


ACARA II

MEDIA TANAM

I. TUJUAN

            Mengetahui pengaruh komposisi media tanam terhadap pertumbuhan dan kualitas bibit

II. TINJAUAN PUSTAKA

            Perkecambahan merupakan suatu proses pertumbuhan dari biji setelah mengalami masa dormansi bila kondisi-kondisi sekelilingnya memungkinkan banyak faktor yang berpengaruh dalam merangsang maupun memacu proses perkecambahan ini, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Beberapa faktor tersebut antara lain ketersediaan air, suhu udara (gas-gas) dan cahaya (Novijanto, 1996)

Monday, February 27, 2012

Laporan Dasar-Dasar Klimatologi acara V Aplikasi Sederhana Dari Analisis Data Iklim Untuk Penentuan Pola Tanam


ACARA V
APLIKASI SEDERHANA DARI ANALISIS DATA IKLIM
UNTUK PENENTUAN POLA TANAM

I.                   TUJUAN

Mengetahui manfaat data iklim dalam menentukan pola tanam di suatu daerah

II.                TINJAUAN PUSTAKA

Pengukuran hujan pertama di Indonesia dilakukan pada tahun 1866 dan hanya dilakukan di Jakarta. Penelitian tentang meteorologi pertanian terutama diarahkan kepada usaha untuk mengurangi kerugian akibat cuaca buruk yang mungkin mengakibatkan menimpa tanaman tersebut. Pada umumnya hujan diukur dengan penakar hujan di lapangan dengan hitung waktu harian (dasarian). Selanjutnya laporan ini dikumpulkan di pusat pelayanan meteorologi dan diseragamkan menjadi jumlah curah hujan bulanan. Suatu metode yang tidak menggunakan statistik untuk mengukur curah hujan yang rumit adalah metode penyusunan ranking (Oldeman et.al; 1982 cit. Wisnusubroto, 1999).

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR KLIMATOLOGI ACARA 4 MENENTUKAN IKLIM SUATU TEMPAT


ACARA IV
MENENTUKAN IKLIM SUATU TEMPAT

   I.                        TUJUAN

11.      Melatih mahasiswa menyatukan berbagai anasir iklim guna menentukan tipe iklim.
22.      Melatih mahasiswa mengetahui hubungan tipe iklim dengan keadaan tanaman setempat.

                                               II.                        TINJAUAN PUSTAKA
Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca dalam jangka waktu yang panjang. Studi tentang iklim dipelajari dalam meteorologi. Iklim di bumi sangat dipengaruhi oleh posisi matahari terhadap bumi. Terdapat beberapa klasifikasi iklim di bumi ini yang ditentukan oleh letak geografis. Secara umum kita dapat menyebutnya sebagai iklim tropis, lintang menengah, dan lintang tinggi. Ilmu yang mempelajari tentang iklim adalah klimatologi (Anonim, 2008).

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR KLIMATOLOGI ACARA 2 PENGAMATAN CUACA MIKRO


ACARA 2
PENGAMATAN CUACA MIKRO

I.          TUJUAN
1. Mengenal cara-cara mengukur anasir cuaca mikro.
2. Mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap cuaca mikro.
3. Mengetahui cuaca mikro pada berbagai ekosistem.

II.        TINJAUAN PUSTAKA
Mikro klimatologi ialah ilmu yang mempelajari tentang iklim mikro atau iklim yang terdapat di dalam daerah yang cukup kecil. salah satu peredaran antara mikrometeorologi dan mikroklimatologi ialah mikrometeorologi memerlukan dasar matematika dan dasar fisika yang kompleks sehingga dapat mempelajari proses fisis atmosfer, lagipula mikrometeorologi tidak terbatas pada atmosfer dekat permukaan bumi, tetapi mungkin dapat mempelajari mikrofisika dari awan.

LAPORAN KLIMATOLOGI ACARA 3 ANALISIS DATA METEOROLOGI


ACARA 3
ANALISIS DATA METEOROLOGI

I. TUJUAN

  1. Melatih mahasiswa untuk mengolah dan menganalisis data meteorologi pertanian serta menyajikannya dalam data siap pakai.
  2. Mempelajari hubungan timbal balik antara anasir-anasir iklim.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Agar maksud data analisis data meteorologi lebih bermanfaat, maka dilakukan pengorganisasian dan analisis data dari seluruh jaringan pengamat cuaca. Misalnya, analisis data berdasarkan time series (pengamatan jangka panjang), penafsiran terhadap suatu parameter yang sukar dilakukan dengan cara didekati dengan parameter yang mempunyai hubungan dan berdasarkan rumus antara parameter tersebut (Wisnusubroto, 1999).

 


Loading...


Please Wait...