Pages

Gunakan Mozzila Firefox untuk mengakses website ini dan jangan lupa klik iklannya

Wednesday, January 11, 2012

Reaksi Tanah


Reaksi Tanah
Dan Pengapuran
 
Apa itu pH Tanah?
 
Istilah atau batasan, pH didefinisikan sebagai kemasaman atau kebasaan relatif suatu bahan. Skala pH mencakup dari nilai 0 (nol) hingga 14. Nilai pH 7 dikatakan netral. Dibawah nilai 7 dikatakan asam, sedangkan diatas 7 dikatakan basa. Asam menurut teori Bronsted dan Lewry adalah suatu bahan yang cenderung untuk memberi  proton (H+) ke beberapa senyawa lain, demikian sebaliknya apabila basa adalah suatu bahan yang cenderung untuk menerimanya. Teori asam basa ini sangat baik untuk diterapkan dimedia cair termasuk larutan tanah. Sedangkan teori asam basa lain yang sangat baik diterapkan dalam tanah adalah menurut Arrhenius, yaitu asam adalah suatu bahan yang menghasilkan H+ atau menurunkan pH apabila terdisasosiasi dalam air, sebaliknya apabila basa dalam disasosiasinya akan menghasilkan OH- atau menaikkan pH.
 
Kemasaman di dalam tanah dapat dihitung berdasarkan kedudukan ion H+ (Gambar 3.1). apabila yang diukur adalah ion H+ yang ada dilarutan tanah (sebelah kanan, bebas) dikatakan sebagai kemasaman aktual. Apabila ion H+ yang diukur terdapat di komplek jerapan tanah (sebelah kiri, tidak bebas) dikatakan sebagai kemasaman potensial, yang nilainya jauh lebih besar dari kemasaman aktual. Sedangkan apabila kedua kemasaman tersebut dijumlahkan disebut kemasaman total.
 
Kemasaman pH tanah secara sederhana merupakan ukuran aktivitas H+ dan dinyatakan sebagai -log10[H+]. Secara praktikal ukuran logaritma aktivitas atau konsentrasi H+ ini berarti setiap perubahan satu unit pH tanah berarti terjadi perubahan 10 kali dari jumlah kemasaman atau kebasahan. Pada tanah yang mempunyai pH 6.0 berarti tanah tersebut mempunyai H+ aktif sebanyak 10 kali dibandingkan dengan tanah yang mempunyai pH 7.0
 
Sebagian besar tanah tanah produktif, mulai dari hutan humid dan sub humid hingga padang rumput di semiarid, mempunyai pH bervariasi antara 4.0 hingga 8.0. Nilai diatas atau dibawah variasi tersebut disebabkan oleh garam Ca dan Na atau ion H+ dan Al+3 dalam larutan tanah. Pengaruh utama pH di dalam tanah adalah pada ketersediaan dan sifat meracun unsur seperti Fe, Al, Mn, B, Cu, Cd dll terhadap tanaman atau mikroorganisme. 

Tanah adalah produk transformasi mineral dan bahan organik yang tereletak di permukaan sampai kedalaman tertentu  yang dipengaruhi oleh faktor faktror genetis dan lingkungan yakni bahan induk, iklim, organisme hidup, topografi dan waktu yang berjalan selama kurun waktu yang sangat panjang, yang dapat dibedakan dari ciri ciri bahan induk asalnya baik secara fisik, kimia, biologi dan morfologinya.
 
Tanah bersama air dan udara merupakan sumber daya alam utama yang sangat mempengaruhi kehidupan. Kesetimbangan ketiganya sangat tergantung pada bagaimana kita mengelola tanahnya. Sebagai contoh penanaman tanaman pangan di lahan lahan miring dapat menyebabkan erosi yang selanjutnya dapat menyebabkan buruknya kualitas badan badan air dan lahan gundul. Kualitas air dan tanah yang tidak baik akan berpengaruh tidak baik pada penduduk di sekitarnya.
 
Tanah juga sebagai sumber unsur hara yang di butuhkan tanaman. Berdasarkan fungsi spesifik di dalam tanaman, ada 16 unsur hara yang mutlak di butuhkan tanaman dan disebut unsur hara essensil. Dari 16 unsur hara essensil tersebut, ada 13 unsur hara yang diambil tanaman dari tanah, sedangkan lainnnya yaitu C, H dan O di ambil dari udara dan air.  Konsentrasi ke 13 unsur hara tersebut bervariasi dan berubah ubah berdasarkan tempat dan waktu. 
 
Tanah juga merupakan media yang sangat baik untuk mendaur ulang dan mengurangi sifat meracun bahan bahan organik, serta untuk mendaur ulang banyak unsur dan gas gas global. Karena kemampuan tanah tersebut maka hingga sekarang tanah menjadi alternatif pertama untuk pembuangan limbah yang sangat murah. Tanah yang tidak dapat menjalankan fungsi fungsinya dengan baik dikatakan tanah tidak subur. 
 
Banyak negara termasuk Indonesia, telah menerapkan kebijakan kebijakan pengawetan atau konservasi untuk melindungi tanah, menjaga dan melindungi sumber sumber penghasil makanan dan memelihara hara, kualitas air dan udara. akan tetapi tanah secara terus menerus mengalami kemunduran yang ditunjukkan oleh salinitas, kemasaman, erosi, eutorifikasi, timbulnya senyawa beracun, tidak setimbangnya unsur hara, yang akhirnya tanah tidak mampu mendukung pertumbuhan tanaman dan bahkan menjadi masalah besar bagi lingkungan dan kesehatan manusia.
 
Kesehatan tanah memberikan hubungan pada kesehatan tanaman, hewan dan manusia. Sebagai contoh, tanah yang sehat dapat menumbuhkan tanaman yang sehat yang sangat penting bagi sumber pangan hewan dan manusia. Tanah tanah yang sehat akan memberikan sumbangan yang besar pada kualitas tanah. Kualitas tanah dapat dipandang dengan dua cara yang berbeda yaitu:
 
      1. Sebagai sifat inherent tanah yang dapat digambarkan dari sifat sifat tanah atau hasil observasi tidak langsung 
 
      2. Sebagai kemampuan tanah untuk menampakkan fungsi fungsi produktifitas, lingkungan dan kesehatan. 

sumber: kapurpertanian.com

No comments:

 


Loading...


Please Wait...