ACARA II
SIFAT PUPUK
Abstraksi
Praktikum Acara II yang bejudul “Sifat Pupuk” ini bertujuan untuk mengenal berbagai jenis pupuk
dan mencirikan sifat pupuk. Praktikum ini dilaksanakan
pada Rabu,
14 November 2012
bertempat di Laboratorium Tanah, Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta. Pemupukan merupakan salah satu usaha pengelolaan
kesuburan tanah. Sifat-sifat pupuk yang penting adalah sifat
fisik (bentuk, ukuran, warna), sifat
kimia (senyawa kimia dan kadar hara), higroskopisitas, kelarutan, kemasaman,
cara bekerjanya, aplikasi dan dosis. Faktor yang diamati yaitu
pupuk dan brosur yang tersedia kemudian dicatat mengenai sifat pupuk (ukuran
butir, warna, higroskopisitas, kadar lengas, dan BV), sifat kimia (senyawa
kimia, kadar hara, sifat fisiologis atau kemasaman), kemasan, produsen, tanggal
pembuatan, tanggal kadaluarsa, aplikasi (cara dan takaran penggunaan), dan
keterangan lain yang diperkukan. Jenis-jenis pupuk yang diamati antara lain NOS,
SAE prosil
I.
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pupuk dalam arti luas yaitu suatu bahan yang digunakan untuk mengubah
sifat fisik, kimia atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi
pertumbuhan tanaman. Banyak pupuk yang tersedia di pasaran dan perlu untuk kita ketahui
baik itu yang tergolong pupuk
organik maupun pupuk an-organik. Kedua
jenis pupuk tersebut tentunya memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Untuk lebih
mengenal berbagai jenis pupuk tersebut maka kami perlu mengenal sifat-sifat
pupuk, baik sifat fisik maupun kimia. Pada praktikum kali ini kita akan
mempelajari tentang sifat pupuk pada berbagai jenis pupuk.
B. Tujuan
Mengenal berbagai jenis pupuk dan
mencirikan sifat-sifat pupuk berdasarkan koleksi yang sudah ada.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Pupuk adalah suatu bahan
yang mengandung satu atau lebih unsur hara bagi tanaman.Bahan tersebut berupa
mineral atau organik, dihasilkan oleh kegiatan alam atau diolah olehmanusia di
pabrik. Unsur hara yang diperlukan oleh tanaman adalah: C, H, O (ketersediaan
dialam masih melimpah), N, P, K, Ca, Mg, S (hara makro, kadar dalam tanaman
> 100 ppm),Fe, Mn, Cu, Zn, Cl, Mo, B (hara mikro, kadar dalam tanaman <
100 ppm) (Nasih, 2010).
Pupuk dalam arti luas,
termasuk semua bahan yang ditambahkan kedalam tanah untuk menyediakan unsur –
unsur esensial bagi pertumbuhan tanaman. Tetapi istilah pupuk biasanya berhubungan
dengan pupuk buatan. Pupuk tidak berisi unsur – unsur hara tanaman dalam bentuk
unsur seperti Nitrogen, Fosfor, atau kalium, tetapi unsur – unsur tersebut ada
dalam bentuk campuran yang memberikan bentuk – bentuk ion dari unsur hara yang
dapat diadsorbsi tanaman (Foth, 1991).
Pupuk digolongkan
menjadi dua, yakni pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik adalah
pupuk yang terbuat dari sisa-sisa makhluk hidup yang diolah melalui
prosespembusukan (dekomposisi) oleh bakteri pengurai. Contohnya adalah pupuk
kompos dan pupuk kandang. Menurut jenis unsur hara yangdikandungnya, pupuk
anorganik dapat dibagi menjadi dua yakni pupuk tunggal dan pupuk majemuk.
Pada pupuk tunggal, jenis unsur hara yang dikandungnya hanya satu
macam.Biasanya berupa unsur hara makro primer, misalnya urea hanya mengandung
unsur nitrogen (Anonim, 2010).
Suatu unsur kimiawi
dianggap esensial sebagai unsur hara tanaman jika memenuhi tiga kriteria
Arnon berikut; yaitu Harus ada agar tanaman dapat melengkapi siklus
hidupnya, sehingga jika tanaman mengalami defisiensi hanya dapat
diperbaiki dengan unsur tersebut, dan unsur ini harus terlibat langsung
dalam penyediaan nutrisi yang dibutuhkan tanaman (Kemas, 2005).
Di antara zat hara
yang diperlukan oleh tanaman itu untuk pertumbuhannya yang sehat yang
tepenting ialah: N(Nitrogen), P (Phosfat), K (Kalium), S (Sulfur), Mg
(Magnesium), Ca (Calsium), Fe (Ferry), dan sebagainya (Siregar, 1981).
Aplikasi pupuk P yang ditebar dengan merata
merupakan hal yang fisibel dalam bentuk kering ataupun cairan. Percampuran
selanjutnya dengan tanah dari pupuk P yang ditebar dengan pengolahan akan
mencampurkannya ke dalam tanah dan menempatkannya sebagian dari P tersebut
cukup dalam di dalam tanah sehingga akan berada dalam zone yang lembab paling
tidak selama suatu bagian dari musism pertumbuhan. Pada tanah-tanah yang
mengandung tingkat P tersedia rendah, waktu dan metode dapat cukup penting.
Penempatan dalam zone perakaran efektif umumnya menghasilkan efisiensi
penggunaan P yang lebih besar (Welch et al., 1966).
Jumlah N yang termineralisasi di dalam tanah
meningkat seiring bertambahnya umur tanaman dan mencapai puncaknya saat tanaman
berumur dua bulan aetelah tanam atau saat tanaman mencapai pertumbuhan
vegetatif maksimal. Mineralisasi N sangat tergantung pada sumber atau bahan
yang akan dimineralisasi, kondisi lingkungan dan aktivitas dari organisme yang
terlibat. Semakin banyak N yang diserap tanaman, maka semakin terganggu
keseimbangan N anorganik yang ada dalam tanah dan keadaan ini akan dipulihkan
oleh suplai N yang berasal dari mineralisasi N organik (Ifansyah dan Priatmadi,
2003).
Penggunaan pupuk yang
benar sesuai dengan waktu dan dosisnya sangat berpengaruh baik terhadap
kehidupan tanaman karena: dapat memperbaiki struktur tanah sesuai dengan yang
dikehendaki oleh tanaman, dapat menggantikan unsur hara yang hilang atau habis,
sehingga dapat mempertahankan keseimbangan unsur hara dalam tanah dan kesuburan
tanah meningkat, dapat meningkatkan daya ikat terhadap air sehingga kebutuhan
tanaman terhadap air dapat tercukupi, dapat mengikat fraksi tanah, dapat
mengurangi bahaya erosi karena tanaman menjadi subur, dapat meningkatkan
produksi, baik kuantitas maupun kualitas (Badan Penelitian Pertanian, 2001).
III.
METODOLOGI
Praktikum sifat pupuk dilaksanakan pada tanggal 14 November 2012 di laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Jurusan
Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Adapun bahan
yang digunakan dalam praktikum ini meliputi
Adapun cara
kerjanya pertama diamati pupuk dan brosur yang tersedia kemudian dicatat
mengenai sifat fisik berupa bentuk, ukuran butir, warna, higroskopisitas, kadar
lengas dan BV. Sifat kimia berupa senyawa kimia, kadar hara, sifat fisiologis/
kemasaman. Selanjutnya mengenai kemasan, produsen, tanggal pembuatan, dan
tanggal kadaluwarsa. Aplikasinya berupa cara dan takaran penggunaan. Selain itu
keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu
IV.
HASIL PENGAMATAN
1.
Nama Dagang : NOS
a.
Sifat Fisik
-
Bentuk
|
:
|
Cair
|
-
Ukuran butir
|
:
|
-
|
-
Higrokopisitas
|
:
|
Larut
|
-
Warna
|
:
|
-
|
b.
Sifat Kimia
-
Kandungan
Senyawa
|
:
|
|
c.
Kemasan
-
Produsen
|
:
|
CV. Permata Alam Indonesia
|
-
Tanggal
Pembuatan
|
:
|
-
|
-
Tanggal
Kadaluarsa
|
:
|
-
|
d.
Aplikasi
-
Cara Pakai
|
:
|
Dicampur dengan air kemudian disemprotkan pada seluruh
permukaan daun sesuai dosis
|
Tanaman
|
Dosis
|
Waktu Aplikasi
|
Tanaman pangan/palawija
|
20-40 cc/ L air
10-15 cc/L air
|
3-7 hari sebelum
tanam
7-10 hari sekali
|
Tanaman sayur/
hortikultura
|
20-40 cc/ L air
10-15 cc/L air
|
3-7 hari sebelum
tanam
4-10 hari sekali
|
Tanaman buah dan
perkebunan
|
20-40 cc/ L air
10-15 cc/L air
|
1-2 minggu saat
pembibitan
2-4 minggu sekali
|
Hidroponik
|
1 L/100 L air
|
Selama masa tanam
|
Tambak dan kolam
tanah
|
50 cc/10 L air
|
Saat pengisian
air
|
2.
Nama Dagang : SAE prosil B spesial
a.
Sifat Fisik
-
Bentuk
|
:
|
Kristal
|
-
Ukuran butir
|
:
|
Mikro
|
-
Higrokopisitas
|
:
|
Larut dalam air
|
-
Warna
|
:
|
-
|
b.
Sifat Kimia
Nitrogen (N)
|
Mangan (Mn)
|
Kobalt (Co)
|
Phospat (P)
|
Boron (B)
|
Vitamin lainnya
|
Kalium (K)
|
Seng (Zn)
|
|
Magnesium (Mg)
|
Tembaga (Cu)
|
c.
Kemasan
-
Produsen
|
:
|
Indotani / Hi – Tech Germany
|
-
Tanggal
Pembuatan
|
:
|
-
|
-
Tanggal
Kadaluarsa
|
:
|
-
|
d.
Aplikasi
-
Cara Pakai
|
:
|
Dilarutkan 10-30 gr Prosil-B dalam 10 L air.
Disemprotkan pada pembentukan kuncup bunga/umbi. Dilakukan pada siang hari,
dengan interval pemberian 8-10 hari kali.
|
3.
Nama Dagang : Pujib
a.
Sifat Fisik
-
Bentuk
|
:
|
Butiran
|
-
Ukuran butir
|
:
|
Mikro
|
-
Higrokopisitas
|
:
|
Larut baik di air
|
-
Warna
|
:
|
-
|
b.
Sifat Kimia
Sifat Kimia :
Nitrogen tinggi, Cl, Mn, Fe, Cu, Zn, B,
Mo, Mg, Ca, Co
c.
Kemasan
-
Produsen
|
:
|
Green World
|
-
Tanggal
Pembuatan
|
:
|
-
|
-
Tanggal
Kadaluarsa
|
:
|
-
|
d.
Aplikasi
Tanaman
|
Dosis
|
Waktu
aplikasi
|
Sayuran,
daun-daunan, dan rerumputan
|
25 gr + 10 L air
|
1-2 minggu sekali
|
4.
Nama Dagang : Dekantas Plus
a.
Sifat Fisik
-
Bentuk
|
:
|
Butiran
|
-
Ukuran butir
|
:
|
-
|
-
Higrokopisitas
|
:
|
Tidak larut
|
-
Warna
|
:
|
Hijau dan coklat tua
|
b.
Sifat Kimia
Nitrogen (N) total
|
18,0 %
|
Fosfat (P2O5)
|
9,0 %
|
Kalium (K2O) larut air
|
10,0 %
|
Magnesium (MgO)
|
2,0 %
|
c.
Kemasan
-
Produsen
|
:
|
PT. Kapal Lam
|
-
Tanggal
Pembuatan
|
:
|
-
|
-
Tanggal
Kadaluarsa
|
:
|
-
|
d.
Aplikasi
Tanaman
|
Waktu Aplikasi
|
Buah-buahan, sayur-sayuran, tanaman hortikultura
|
Penyemaian, Pembibitan
|
5.
Nama Dagang : Prosil D
a.
Sifat Fisik
-
Bentuk
|
:
|
Bubuk
|
-
Ukuran butir
|
:
|
Mikro
|
-
Higrokopisitas
|
:
|
Larut
|
-
Warna
|
:
|
-
|
b.
Sifat Kimia
-
Kandungan
Senyawa
|
:
|
N, P2O5, K2O, Mg, B, Cu, Co, Fe, M, Zn, dan Vit Lainnya
|
c.
Kemasan
-
Produsen
|
:
|
Hi-Tech Germany
|
-
Tanggal
Pembuatan
|
:
|
-
|
-
Tanggal
Kadaluarsa
|
:
|
-
|
d.
Aplikasi
Tanaman
|
Dosis
|
Waktu
|
Tanaman
Pangan dan Hortikultura
|
10-30 gr /
10 L air
|
Pagi hari
|
6.
Nama Dagang : Top Organik
a.
Sifat Fisik
-
Bentuk
|
:
|
Cair
|
-
Ukuran butir
|
:
|
-
|
-
Higrokopisitas
|
:
|
Larut
|
-
Warna
|
:
|
-
|
b.
Sifat Kimia
Asam Nitrat
|
1 %
|
CN Ratio
|
6 %
|
Protein
|
5 %
|
Lemak
|
0,5 %
|
Hormon tumbuh
|
Auksin
Giberlin 21
|
N: 20 %
P: 25 %
K: 15 %
Ca : 5 %
Mg: 0,4 %
S : 1 %
|
Cu: 0,2 %
B : 1%
Fe: 0,5 %
Mn: 11 ppm
Zn: 20 ppm
|
c.
Kemasan
-
Produsen
|
:
|
Top Organik Product
|
-
Tanggal
Pembuatan
|
:
|
-
|
-
Tanggal
Kadaluarsa
|
:
|
-
|
d.
Aplikasi
Tanaman
|
Dosis
|
Waktu
|
Palawija dan
Sayuran
|
Bibit: 1-2 cc /
Lair
Dewasa : 15-20
cc/ L air
|
-
|
Perkebunan dan
Hias
|
Bibit: 1-2 cc /
Lair
Dewasa : 20-25
cc/ L air
|
-
|
7.
Nama Dagang : CN-G ( Green House Groce)
a.
Sifat Fisik
-
Bentuk
|
:
|
Granuler
|
-
Ukuran butir
|
:
|
Makro
|
-
Higrokopisitas
|
:
|
Larut air
|
-
Warna
|
:
|
-
|
b.
Sifat Kimia
N: 15 %
NO3-N: 14,4 %
NH4-N: 1,1 %
|
P2O5 : 0 %
K2O: 0 %
CaO : 26,5 %
|
c.
Kemasan
-
Produsen
|
:
|
CV. Saprotan Utama
|
-
Tanggal
Pembuatan
|
:
|
-
|
-
Tanggal
Kadaluarsa
|
:
|
-
|
d.
Aplikasi
Tanaman
|
Dosis
|
Waktu
|
Palawija, bunga,
dan Sayuran
|
10-15 gram atau
2-3 sendok teh per L air
|
-
|
8.
Nama Dagang : Gandasil B
a.
Sifat Fisik
-
Bentuk
|
:
|
Kristal
|
-
Ukuran butir
|
:
|
Mikro
|
-
Higrokopisitas
|
:
|
Larut dalam air
|
-
Warna
|
:
|
-
|
b.
Sifat Kimia
N: 6 %
P2O5 : 20 %
|
K2O : 30 %
MgSO4 : 3 %
|
c.
Kemasan
-
Produsen
|
:
|
Dewi Kayangan
|
-
Tanggal
Pembuatan
|
:
|
-
|
-
Tanggal
Kadaluarsa
|
:
|
-
|
d.
Aplikasi
-
Cara Pakai
|
:
|
Dicampur dengan air kemudian disemprotkan ke tanaman
sesuai dosis atau dapat juga disiram ke tanah
|
9.
Nama Dagang : WSF Tritunggal Sejahtera
a.
Sifat Fisik
-
Bentuk
|
:
|
Serbuk
|
-
Ukuran butir
|
:
|
Halus
|
-
Higrokopisitas
|
:
|
Baik
|
-
Warna
|
:
|
Coklat kemerahan
|
b.
Sifat Kimia
-
Kandungan
Senyawa
|
:
|
N, P, K, Mg, Ca, Trace Mineral
|
c.
Kemasan
-
Produsen
|
:
|
PT. Suba Indah, Tbk, Banten
|
-
Tanggal
Pembuatan
|
:
|
-
|
-
Tanggal
Kadaluarsa
|
:
|
-
|
d.
Aplikasi
-
Cara Pakai
|
:
|
Dicampur dengan air kemudian disemprotkan ke sekitar
akar dan pangkal batang tanaman sesuai dosis
|
10.
Nama Dagang : Pomi
a.
Sifat Fisik
-
Bentuk
|
:
|
Cair
|
-
Ukuran butir
|
:
|
-
|
-
Higrokopisitas
|
:
|
Cukup
|
-
Warna
|
:
|
Kehitaman
|
b.
Sifat Kimia
-
Kandungan
Senyawa
|
:
|
Mengandung unsur hara makro dan mikro, pengurai bahan
organik, penambat N, pelarut P, pelarut K, Asam amino, enzim, vitamin, anti
bodi tanaman dan zat pengatur tumbuh alami
|
c.
Kemasan
-
Produsen
|
:
|
PT. Indo Acidatama Tbk. Solo
|
-
Tanggal
Pembuatan
|
:
|
-
|
-
Tanggal
Kadaluarsa
|
:
|
02 September 2017
|
d.
Aplikasi
-
Cara Pakai
|
:
|
Dicampur dengan air kemudian disemprotkan ke tanaman
sesuai dosis
|
V.
PEMBAHASAN
Praktikum mengenai sifat pupuk ini bertujuan untuk mengenal berbagai jenis
pupuk dan mencirikan sifat-sifat pupuk. Telah diketahui bahwa pertumbuhan dan hasil
tanaman dapat ditingkatkan dengan pemberian pupuk yang tepat dan sesuai.
Pupuk-pupuk yang diberikan untuk mengawetkan cadangan unsur-unsur hara dalam
tanah ada dalam berbagai bentuk dan formulasi, dan setiap bentuk mempunyai
karakteristik-karakteristik. Walaupun sama-sama memberikan suatu unsur hara
tertentu, pupuk-pupuk yang berbeda sangat mempunyai perbedaan sifat-sifat yang
cukup besar.
Untuk mendapatkan efek maksimal dari pupuk, perlu diketahui bentuk-bentuk
dalam mana pupuk ini diproduksi dan tersedia di pasaran, komponen-komponen yang
menentukan sifat-sifatnya dan pengaruhnya terhadap sifat-sifat kimia tanah.
Juga cara-cara pemberian pupuk mempunyai pengaruh terhadap efisiensi
pemakaiannya oleh tanaman.
Secara umum pupuk adalah bahan-bahan kimia dari unsur-unsur makro N, P, K,
S, Ca dan Mg dan unsur-unsur mikro (seperti Mn, Zn, Cu, dsb) yang ditambahkan
oleh manusia ke tanah atsau medium pertumbuhan lainnya untuk
meningkatkan suplai unsur-unsur hara bagi tanaman.
Nilai dari suatu pupuk ditentukan oleh sifat-sifatnya. Sifat-sifat yang
penting untuk penilaian ini adalah kadar unsur, higroskopisitas, kelarutannya,
bekerjanya dan keasamannya.
a.
Kadar unsur
Kadar atau
kandungan unsur ini adalah ukuran pertama yang digunakan untk menilai pupuk.
Ini memang logis, karena kadar ini menentukan kemampuan suatu pupuk untuk
merubah kesuburan kimiawi secara mutlak (absolut). Pada dasarnya makin tinggi
kadar unsurnya makin baik. Kadar unsur dinyatakan sebagai persen (%). Misalnya
ZA 21,2% N ini berati tiap kwintal ZA mengandung 21,2 kg N.
b.
Higroskopisitas
Bila kelembapan
nisbi udara melebihi batas tertentu, maka pupuk mulai menarik/menyerap air. Dan
sifat ini disebut higroskopisitas. Sesudah menarik air ini ada pupuk yang hanya
menjadi lembab, ada yang menjadi basah dan melunak dan ada pula yang mencair.
Bila kelembaban nisbi turun, maka pupuk mengering kembali dan dapat menjadi
bongkah-bongkah keras. Higroskopisitas ini memang secara langsung tidak
mempengaruhi nilai pupuk sebagai penambah kesuburan tanah, tetapi mempengaruhi
cara penyimpanan dan cara pemakaiannya. Pupuk yang higroskopis harus disimpan
ditempat-tempat yang benar-benar kering, sebab kalau sudah menarik air akan
memerlukan cara-cara istimewa untuk mempergunakannya.
c.
Kelarutan
Kelarutan pupuk
sangat menentukan mudah tidaknya unsur-unsur yang terkandung diambil oleh
tanaman. Dengan pasti dapat dikatakan bahwa pupuk pupuk yang sukar larut sukar
pula dihisap unsur-unsurnya oleh tanaman
d.
Kemasaman
Karena sifat kimiawinya pupuk dapat merubah kemasaman tanah. Ada pupuk yang
meningkatkan, ada yang mempertahankan dan ada pula yang mengurangi keasaman.
Kemasaman ini dapat mempengaruhi kehidupan tanaman baik secara langsung maupun
tidak langsung. Sedang pertanaman umumnya menghendaki tanah dengan kemasaman
sedang (netral). Karena itu dianjurkan penggunaan pupuk yang berkemasaman
tinggi untuk tanah berkemasaman rendah atau sebaliknya.
e.
Cara Kerja
Yang dimaksud dengan bekerjanya pupuk adalah waktu yang diperlukan hingga
pupuk tersebut dapat dihisap tanaman dan memperlihatkan pengaruhnya. Ada yang bekerja cepat, lambat dan sedang. Bekerjanya pupuk ini
sangat mempengaruhi waktu dan cara penggunaan pupuk.
Pengetahuan
tentang susunan dan sifat-sifat pupuk buatan ini dapat dipergunakan sebagai
pedoman untuk :
a.
mengenal (identify) tiap jenis
pupuk
b.
menggunakan (memupukkan) dengan
tepat
c.
mengadakan
penyimpanan yang tepat bila perlu
Dari hasil pengamatan di atas, juga dapat diketahui bahwa pupuk ada
berbagai jenis. Senyawa kimia yang dikandung berbeda-beda antara jenis pupuk
yang satu dengan pupuk yang lain, tetapi sebagian besar pupuk mengandung
Nitrogen, Phosphor, dan Kalium (N, P, K).Nitrogen merupakan unsur hara utama
bagi pertumbuhan tanaman yang pada umumnya sangat diperlukan untuk pembentukan
atau pertumbuhan bagian-bagian vegetatif tanaman, seperti daun, batang, dan
akar, tetapi apabila terlalu banyak dapat menghambat pembungaan dan pembuahan
pada tanaman.
Nitrogen atau
zat lemas diserap oleh akar tanaman dalam bentuk NO3- (nitrat) dan
NH4+ (amonium). Nitrogen berasal dari organik (sisa-sisa tanaman/
sampah tanaman) yang melapuk yang ternyata dapat menyuburkan tanah sehingga
tanah tersebut mampu untuk pertumbuhan tanaman dan memberikan hasil.
Pelapukan-pelapukan itu berarti telah melangsungkan pembentukan pupuk organik.
Sedangkan N yang berasal dari pupuk buatan misalnya urea dan ZA.
Fungsi Nitrogen yang selengkapnya bagi tanaman adalah sebagai berikut :
1. Untuk
meningkatkan pertumbuhan tanaman
2. Dapat
menyehatkan pertumbuhan daun, daun tanaman lebar dengan warna yang lebih hijau,
kekurangan N menyebabkan khlorosis (pada daun muda berwarna kuning)
3.
Meningkatkan
kadar protein dalam tubuh tanaman
4. Meningkatkan
kualitas tanaman penghasil daun-daunan.
5. Meningkatkan berkembangbiaknya mikroorganisme di dalam
tanah. Sebagaimana diketahui hal itu penting
sekali bagi kelangsungan pelapukan bahan organis.
Phosphor
terdapat dalam bentuk phitin, nuklein, dan fosfatide, merupakan bagian dari
protoplasma dan inti sel. Secara umum fungsi P (phosphor) dalam tanaman dapat
dinyatakan sebagai berikut :
1. Dapat
mempercepat pertumbuhan akar semai
2. dapat
mempercepat serta memperkuat pertumbuhan tanaman muda menjadi tanaman dewasa
pada umumnya.
3. Dapat
mempercepat pembungaan dan pemasakan buah, biji, atau gabah.
4.
Dapat
mempertinggi produksi biji-bijian.
Fosfat dapat ditemukan di dalam tanah dalam berbagai
bentuk, diantaranya :
1. dalam
bentuk batu kapu-fosfat
2.
dalam
bentuk sisa-sisa tanaman dan lain-lain bahan organis
3. dalam
berbagai bentuk pupuk buatan (Superfosfat, dobel superfosfat, Cirebon-fosfat,
basic slag, dan lain-lain).
Kalium berperan membantu :
1. Pembentukan
protein dan karbohidrat
2.
Mengeraskan
jerami dan bagian kayu dari tanaman
3. Meningkatkan
resistensi tanaman terhadap penyakit
4. Meningkatkan
kualitas biji/buah.
Kalium dapat berasal dari :
1. Beberapa
jenis mineral
2. Sisa-sisa
tanaman dan jasad renik
3. Air
irigasi serta larutan dalam tanah
4.
Abu
tanaman dan pupuk buatan.
Dari hasil pengamatan dapat pula diketahui bahwa ada pupuk organik dan
pupuk anorganik. Pupuk organik atau pupuk alam
merupakan hasil-hasil akhir dari perubahan atau peruraian bagian-bagian atau
sisa tanaman dan binatang. Misalnya SNN, pupuk organik cair Bio Florist.
Suatu
pupuk dapat dikategorikan sebagai pupuk organik bila memenuhi persyaratan
diantaranya :
1. Zat
N atau zat lemasnya harus terdapat dalam bentuk persenyawaan organik. Jadi
harus mengalami peruraian menjadi persenyawaan N yang mudah dapat diserap oleh
tanaman.
2.
Pupuk
tersebut tidak meninggalkan sisa asam organik di dalam tanah.
3.
Pupuk
tersebut mempunyai kadar persenyawaan C organik yang tinggi.
Sedangkan pupuk anorganik atau pupuk buatan merupakan hasil industri atau
hasil dari pabrik-pabrik pembuat pupuk (pupuk dari pabrik Sriwijaya, pabrik
Kujang, dan lain-lain) yang mengandung unsur hara atau zat makanan yang
diperlukan tanaman. Pupuk tersebut pada umumnya mengandung hara yang tinggi.
Misalnya Fertism. Didaerah tropik terutama bagi penduduk yang melakukan
usaha di bidang pertanian, pupuk anorganik sangat dikenal dan disukai karena :
1. Sangat
praktis dalam pemakaian
2. Penyediaan
pupuk anorganik bagi para pemakai dapat meringankan ongkos-ongkos angkutan,
mudah didapat, dapat disimpan lama, dan konsentrasi akan zat-zat makanan bagi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman ternyata tinggi.
Penggunaan pupuk tidak boleh sembarangan sebab pupuk (terutama pupuk
anorganik)
banyak mengandung bahan kimia. Salah dalam penggunaan pupuk atau katakanlah
berlebihan akan berakibat pada tanah maupun pada tanaman. Oleh karena itu dalam
penggunaan pupuk sebaiknya diketahui dahulu tentang :
1.
Kandungan
hara yang tersedia dalam tanah atau faktor kesuburan tanahnya sendiri.
2. Kemasaman
tanah
3. Kelembaban
tanah
4.
Tinggi
rendahnya kadar bahan-bahan atau unsur dalam tanah.
5.
Kemampuan
penyerapan zat-zat mineral dari tanaman yang bersangkutan.
6. Faktor
iklim
7.
Nilai
ekonomis dari tanaman yang akan atau sedang dibudidayakan
Nitrogen, Phosphor, dan Kalium merupakan unsur hara makro. Selain N, P, K
masih banyak unsur hara, baik mikro maupun makro, yang dikandung oleh pupuk. Misalnya
Magnesium, Zeng (Zn), Cu, Mn, Fe, dan
lain-lain. Selain itu ada juga pupuk yang mengandung mikroorganisme (fermentasi
cacing Lumbricus rubellus), misalnya pupuk organik cair Bio Florist.
Berdasarkan kandungan unsur haranya, pupuk dibagi menjadi :
1.
Pupuk
tunggal (single fertilizer), yaitu pupuk yang hanya mengandung 1 macam unsur
hara, misalnya Urea yang hanya mengandung N saja.
2.
Pupuk
majemuk (compound fertilizer), yaitu pupuk yang mengandung lebih dari 1 macam
unsur hara, misalnya Fertisim, MKP, CN-G, SM Daun,
Growmore, Magic Grow Leaf.
Pupuk-pupuk tersebut di atas dikemas dalam wadah kemasan yang berbeda-beda,
disesuaikan dengan bentuk pupuknya. Pupuk yang dikemas dalam kantong plastik
misalnya pupuk MKP (Mono Kalium
Phosphate), CN-G. Dalam botol
misalnya Fertism, Magic Grow Leaf, Baja Siraman NR, Super Tonik. Dalam kemasan sachet misalnya SM Daun, Growmore. Dalam kemasan karung plastik misalnya, pupuk ZA. Ada juga pupuk yang
dikemas dalam kardus kecil misalnya Dekastar 22-8-4. Pupuk mempunyai aneka
bentuk, yaitu ada yang berbentuk cair, misalnya Fertism, Magic Grow Leaf, Baja Siraman NR, Super Tonik. Berbentuk serbuk kristal misalnya WSF Tritunggal Sejahtera. Ada juga yang berbentuk butiran, misalnya CN-G.
Berbentuk granuler misalnya, SM Daun. Berbentuk tablet misalnya Pamafert.
Warna pupuk juga bermacam-macam. Ada yang berwarna coklat seperti Fertism,
Pomi, WSF Tritunggal Sejahtera. Berwarna
merah misalnya Baja Siraman NR. Pupuk berwarna putih misalnya, pupuk MKP. Berwarna hijau tua seperti
SM Daun.
VI.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Pupuk
merupakan bahan
kimia dari unsur-unsur makro dan mikro yang ditambahkan oleh manusia ke tanah
atau medium pertumbuhan lainnya untuk
meningkatkan suplai unsur-unsur hara tanaman bagi tanaman
2.
Sifat
fisik pupuk antara lain bentuk pupuk, ukuran butir, warna, higroskopisitas,
kadar lengas, dan berat volume (BV).
3.
Sifat
kimia pupuk antara lain senyawa kimia, kadar hara, sifat fisiologis atau
kemasaman.
4.
Berdasarkan
senyawanya pupuk digolongkan menjadi pupuk organik dan pupuk anorganik dan
berdasarkan kandungan unsur haranya pupuk digolongkan menjadi pupuk tunggal dan
pupuk majemuk.
5.
Bentuk
pupuk beragam, ada yang berbentuk cair (contoh Biocalphos), serbuk kristal
(contoh Sampurna D), butiran (contoh Multicote), tablet (contoh Pamafert).
6.
Kemasan
pupuk beranekaragam, yaitu kemasan botol, sachet/plastik, karung plastik, dan
kardus kecil.
7.
Berdasarkan
macam haranya pupuk dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu pupuk tunggal, pupuk
majemuk, dan pupuk alternatif.
8.
Aplikasi
pupuk ada yang di semprot melalui daun, dimasukkan ke dalam lubang dibenamkan
ke dalam tanah, serta disebar.
9.
Warna
pupuk bermacam-macam. Ada yang berwarna coklat, merah, hijau tua,
putih, dan bening.
B.
Saran
Pengetahuan mengenai sifat dan
bentuk pupuk sangat penting bagi mahasiswa agar dapat mengidentifikasi jenis
pupuk yang diberikan. Lebih baik lagi jika setiap pupuk yang diidentifikasi
sudah berstandar nasional Indonesia sehingga mahasiswa dapat mengetahui standar
pupuk yang dapat diedarkan di pasaran.
DAFTAR PUSTAKA
Altieri,
Miguel dan Clara I. Nicholls. 2003.
Soil fertility
management and insect pests: harmonizing soil and plant health in agroecosystems. Soil and Tillage Research, Vol.72:203-211
Dinas Pertanian Riau. 2011. Manfaat Pupuk Organik.< http://distan.riau.go.id/index.php/component/content/article/53-pupuk/149-manfaat-pupuk-organik>. Diakses pada tanggal 10 November 2012.
Lee, Jongtae. 2010. Effect of application methods of organic fertilizer on growth, soil chemical properties and microbial
densities in organic bulb onion production. Scientia Horticulturae Vol.124:299-305.
Novizan. 2002. Petunjuk Pemupukan yang Efektif . Agro Media Pustaka .
Jakarta
Nurjaya, D. 2005 .
Status hara fosfor dan kalium tanah sawah di Sumatera Selatan dan Sumatera
Barat. Pemberitaan Penelitian Tanah dan Pupuk 13 : 1.
Nursyamsi, D., J.S.
Adiningsih, Sholeh dan A. Adi. 2001. Penggunaan bahan
organik untuk meningkatkan efisiensi pupuk N dan produktivitas tanah ultisol di
Sitiunn Sumatra Barat. Jurnal Tanah
Tropika 11(2) : 26-33.
Rosmarkam, A. dan N. W. Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah.
Kanisius. Yogyakarta.
Pusri. 2010. Jenis Dan Sifat Pupuk. < http://www.pusri.co.id/indexC030204.php>. Diakses pada tanggal 10
November 2012
Suryanto.
1995. Analisis Tanah dan Pupuk Untuk
Tanaman. Fakultas Pertanian UGM. Yogyakarta.
1 comment:
Makasih banyaaaak... Artikelnya membantu sekali :)
Post a Comment