PRAKTIKUM DASAR-DASAR ILMU TANAH
ACARA II
NILAI PERBANDINGAN DISPERSI
ABSTRAKSI
Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah acara II yang berjudul ”Nilai Perbandingan Dispersi” dilakukan pada tanggal 14 April 2011 di Laboratorium Tanah Umum, Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Tanah memiliki kepekaan erosi, yaitu tahan atau tidaknya tanah mempertahankan kondisi dan kandungan nutrisinya pada serangan butir-butir hujan faktor erosi lainya.
Daya tahan tanah terhadap erosi dapat diketahui ; dengan pengujian dan penentuan nilai dispersi tanah. NPD tanah berbeda-beda bergantung pada kandungan bahan organik, konsistensi, kadar lengas, struktur dan lain-lain. Pada percobaan ini akan dibahas mengenai penentuan NPD dan kemudian dibandingkan NPD dari berbagai tanah. Percobaan dilakukan dengan metode penentuan kuantitas hingga diperoleh bahwa NPD tanah berdasarkan pengujian sampel berupa jenis tanah : entisol memiliki NPD 97,98%; Rendzina 10,246%; ultisol 3,493%, alfisol 4,6515% dan vertisol 6,1375%.
I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Tanah mempunyai kepekaan ataupun ketahanan terhadap erosi. Erosi adalah penyingkiran atau pengangkutan bahan dalam bentuk larutan ataupun suspensi dari tapak semula oleh pelaku berupa air mengalir, es bergerak, atau angin.
Kepekaan tanah terhadap erosi, atau disebut erodribilitas tanah didefinisikan sebagai mudah tidaknya tanah tererosi. Erodribilitas tanah sebagai midah tidaknya suatu tanah untuk dihancurkan oleh jatuhnya butir-butir hujan, dan ataupun oleh kekuatan aliran permukaan. Daya tahan tanah terhadap erosi sangat bervariasi. Dengan nilai perbandingan dispersi (NPD) yang dapat digunakan untuk mengetahui daya tahan tanah terhadap erosi.
b. Tujuan
1. Menentukan nilai perbandingan dispersi dan daya tahan terhadap erosi
2. Menentukan nilai perbandingan dispersi masing-masing jenis tanah
II. TINJAUAN PUSTAKA
Tanah adalah hasil pengalih ragaman bahan mineral dan organik yang berlangsung di muka bumi ini, di bawah pengaruh faktor-faktor lingkungan yang bekerja selama waktu yang panjang, dan wujud sebagai suatu tubuh dengan organisasi dan morfologi tertakrifkan (Notohadiprawiro,2000)
Struktur tanah merupakan sifat fisik tanah yang menggambarkan susunan keruangan partikel-partikel tanah yang bergabung satu dengan yang lain membentuk agregat (Handayani dan Sunarminto, 2002).
Deboat (1878) menyatakan bahwa struktur tanah berpengaruh terhadap gerakan air, gerakan udara, suhu udara, dan hambatan mekanik perkecambahan bijiserta penetrasi akar tanaman. Karena kompleksnya peran struktur, maka pengukuran struktur tanah didekati dengan sejumlah parameter antara lain bentuk dan ukuran agregat, agihan ukuran agregat, stabilitas agregat, presentase agregasi dan kemampuan menahan air (Verplanke, 1993 : Baver d.k.k.,1972). Agihan ukuran agregat dan stabilitasnya berkaitan dengan kepekaan struktur tanah te4rhadaperosi, baik erosi dengan angin maupun air.
Erosi adalah penyingkiran dan pengangkutan sebagian atau keseluruhan bagian tanah oleh air mengalir, angin atau es begerak. Proses ini adalah alami dan termasuk proses geologi. Erosi tanah berhubungan dengan aktivitas manusia sehingga manusia disebut faktor erosi ( Wild, 2003; Zachar, 1982).
Faktor- faktor yang mempengaruhi erosi adalah :
1. Curah hujan adalah menyatakan intensitas dan jumlah hujan yang terjadi di suatu tempat per satuan waktu.
2. Sifat-sifat tanah adalah seperti tekstur tanah, konsistensi, daya infiltrsi tanah, dan kandungan bahan organik.
3. Lereng adalah pada kemiringan lereng yang tinggi erosi akan lebih besar karena kecepatan aliran air permukaan lebih tinggi.
4. Vegetasi adalah berfungi menghalangi air hujan jatuh langsung ke tanah sehingga mengurangi daya/ energi percik, serta menyerap air ke dalam tanah sehingga menghambat aliran permukaan (Anonim, 2005)
Dalam pengujian laboratorium, kepekaan tanah terhadap erosi diuji dengan analisisnilai dispersi tanah (NPD) ( Wallis, 2003). NPD menunjukan tingkat kepekaan erosi tertentu berdasarkan klasifikasinya, yaitu apabila NPD < 15%, bersifat kurang peka; 15-19% bersifat agak peka, dan NPD > 19% bersifat peka terhadap erosi.
III. METODOLOGI
Praktikan melaksanakan praktikum “Nilai Perbandingan Dispersi” ini dilaksanakan pada hari kamis tanggal 14 april 2011 di Laboratorium Tanah Umum, Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian,Universitas Gadjah Mada. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah contoh tanah kering udara halus Ø 2 mm dan setiap kelompok menggunakan jenis tanah yang berbeda-beda. Sedangkan alat yang digunakan pada praktikum ini adalah gelas beker 500 mL, tabung sedimentasi 1000 mL, termometer, dan cawan penguap/ porselin 50 mL.
Mula-mula sampel tanah ditimbang 15 gram ( misal a gram), kemudian contoh tanah tersebut dimasukkan kedalam tabung sedimentasi 1000 mL, tabung sedimentasi kemudian dimiringkan sehingga contoh tanah menyebar sepanjang 4-5 cm. setelah itu air aquadest ditambahkan lewat dinding tabung dengan botol pancar ( tidak boleh mengenai tanah langsung). Setelah tanah menjadi basah betul, tambahkan air aquadest melalui dinding tabung sampai volume 250 mL. Kemudian, didiamkan selama 15 menit agar dispersi oleh air aquadest sempurna.
Langkah selanjutnya yaiotu aquades ditambahkan lewat dinding tabung dan volume dijadikan 1000 mL. setelah itu, suhu air diukur. Waktu tunggu pemipetan ditetapkan dengan melihat tabel hubungan suhu dan waktu pengendapan untuk kedalaman 20 cm. Cawan penguap kosong berlabel disiapkan dan ditimbang (misal b gram). Kemudian tabung sedimentasi ditutup dengan plastik dan digojok secara kuat dengan dibolak-bailk sebanyak 15 kali dengan kecepatan 2 detik bolak-balik.
Setelah waktu pemipetan kurang beberapa detik( 5-10 detik) pipet ukur disiapkan dan dimasukkan perlahan-lahan sampai kedalaman 20 cm suspensi dipipet sebanyak 25 mL. Kemudian suspensi dihitung kedalaman cawan penguap dan dioven pada suhu 1050-1100C sampai kering. Setelah dingin , ditimbang (misal c gram).
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Data Hasil Percobaan
Nilai Perbandingan Dispersi ditetapkan untuk menunjukan kemantapan agregat oleh ikatan lempung ndan debu, mengingat secara makro belum ada agregat tanah yang terlihat pada tanah dilahan pasir. Semakin besar nilai NPD maka semakin rentan terhadap erosi, karena ikatan karena ikatan antara lempung dan debu kurang sehingga unsur hara susah terikat dalam tanah yang NPD-nya tinggi.
Pemahaman akan Nilai Dispersi sangat penting untuk mengetahui kadar tanah terutama kaitannya dengan erosi. Dengan adanya perbandingan nilai dispersi dapat diketahui bagaimana kondisi suatu jenis tanah terhadeap erosi, sehingga tanah dapat digolongkan menjadi :
1. Tanah yang peka terhadap erosi, apabila NPD > 19
2. Tanah yang agak peka terhadap erosi, apabila NPD antara 15-19
3. Tanah yang kurang peka terhadap erosi, apabila NPD < 15 Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya NPD adalah tekstur, bahan organik, sturktur, kedalaman tanah , erodibilitas, dan permeabilitas serta indeks kemantapan agregat dan porositas. Semakin tinggi bahan organik pada tanah, teksturnya semakin halus, struktur dan kemantapan agregat tinggi, semakin dalam tanah, dan nilai erodibilitas yang rendah mengakibatkan nilai NPD yang rendah. Berdasarkan tabel 2. ( Tabel Erodibilitas Tanah Beberapa Jenis Tanah di Jawa) diketahui bahwa urutan NPD yang rendah sebagi berikut: Vertisol > Alfisol > Entisol > Ultisol > Oxisol
Dengan kata lain, nilai/ tingkat kepekaan erosi yang tinggi menunjukan NPD yang tinggi. Manfaat dari mempelajari NPD tanah di bidang pertanian adalah mengetahui ketahanan suatu jensi tanah terhadap erosi, tingkat porositas tanah serta tingkat kandungan bahan organik yang ada pada tanah.
Tabel 2. Tabel Erodibilitas Tanah Beberapa Jenis Tanah di Jawa
Dengan mengetahui hal-hal tersebut, dapat dilakukan tindakan lebih lanjut dalm mengolah lahan. Pada akhirnya, produktivitas pertanian pada suatu lahan dapat dioptimalkan. Selain itu berpengaruh pada efisiensi penggunaan air.
Pada praktikum ini pemberian air dilakukan lewat dinding agar mencegah kerusakan pada agregat tanah, karena agregat tanah mempengaruhi besar-kecilnya NPD.
Dari data tabel 1, nilai NPD berturut-turut adalah Entisol > Rendzina > vertisol > Alfisol > Ultisol. Hal ini sesuai dengan teori, tanah yang memiliki NPD yang besar adalah tanah yang miskin akan lempung dan kaya akan pasir atau abu vulkanik ( contoh: entisol), sedangkan tanah yang kaya akan lempung dan miskin akan pasir atau abu vulkan (contoh: Ultisol) nilai NPD-nya akan semakin kecil. Selain itu faktor-faktor internal tanah yang mempengaruhi besar kecilnya NPD adalah tekstur tanah, konsistensi, daya infiltrsi tanah, dan kandungan bahan organik.
V. KESIMPULAN
Dari praktikum ini, praktikum menyimpulkan bahwa:
1. Nilai NPD tanah sampel berturut-turut adalah Entisol > Rendzina > vertisol > Alfisol > Ultisol.
2. Nilai Perbandingan Dispersi (NPD) tanah sampel adalah:
- Entisol : NPD = 97.98 %
Kepekaan erosi : sangat tinggi
- Rendzina : NPD = 10.246 %
Kepekaan erosi : kurang peka
- Ultisol : NPD = 3.493 %
Kepekaan erosi : kurang peka
- Alfisol : NPD = 4.6515 %
Kepekaan erosi : kurang peka
- Vertisol : NPD = 6.1375 %
Kepekaan erosi : kurang peka
3. Faktor-faktor yang memepengaruhi besar kecilnya Nilai NPD adalah tekstur tanah, konsistensi, daya infiltrsi tanah, dan kandungan bahan organik.
VI. DAFTAR PUSTAKA
Moenandir,J. 1994. Agronomi. Lembaga Penelitian dan Penerbitan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Malang. 129p.
LAMPIRAN
PERHITUNGAN
- Tanah Entisol
= 15 gr
- Kadar (debu + lempung) aktual = x x (100 + KL) %
= x x (100 + 2.0609) %
= 14.6968 %
- Kadar (debu + lempung) total
= 15 %
- Nilai Perbandingan Dispersi (NPD)
= x 100%
= x 100%
= 97.98 %
- Tanah Rendzina
= 15 gr
- Kadar (debu + lempung) aktual = x x (100 + KL) %
= x x (100 + 10.149) %
= 8.81192 %
- Kadar (debu + lempung) total
= 86 %
- Nilai Perbandingan Dispersi (NPD)
= x 100%
= x 100%
= 10.246 %
- Tanah Ultisol
= 15 gr
- Kadar (debu + lempung) aktual = x x (100 + KL) %
= x x (100 + 6,98) %
= 3.423 %
- Kadar (debu + lempung) total
= 98 %
- Nilai Perbandingan Dispersi (NPD)
= x 100%
= x 100%
= 3.493 %
- Tanah Alfisol
= 15 gr
- Kadar (debu + lempung) aktual = x x (100 + KL) %
= x x (100 + 7.934) %
= 4.605 %
- Kadar (debu + lempung) total
= 99 %
- Nilai Perbandingan Dispersi (NPD)
= x 100%
= x 100%
= 4.6515 %
- Tanah Vertisol
= 15 gr
- Kadar (debu + lempung) aktual = x x (100 + KL) %
= x x (100 + 10.48) %
= 5.892 %
- Kadar (debu + lempung) total
= 96 %
- Nilai Perbandingan Dispersi (NPD)
= x 100%
= x 100%
= 6.1375%